Mulai dari SiPepek, SiPedo yang Meresahkan, Pemprov Jabar Bakal Periksa Aplikasi dengan Nama Nyeleneh

BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman menyatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan berbagai aplikasi pemerintah yang memiliki nada nyeleneh sehingga tidak menimbulkan keresahan.

Hal ini diungkapkan Herman sehubungan dengan viralnya di media sosial terkait nama aplikasi buatan pemerintah daerah (pemda) yang nyeleneh, bahkan mengandung konotasi negatif, termasuk di Jawa Barat baru-baru ini.

"Saya akan cek ricek kembali, karena kan harusnya ada kepantasan dan kepatutan," kata Herman di Bandung, Antara, Rabu, 10 Juli.

Terlebih, kata Herman, ada permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu agar pemda, termasuk Jabar, supaya jangan terlalu banyak membuat aplikasi dan memanfaatkan platform yang ada.

Selain untuk efisiensi anggaran, kata dia, juga diharapkan supaya masyarakat tidak kebingungan lantaran terlalu banyak aplikasi guna mendapatkan pelayanan pemerintah. Akhirnya Pemprov Jabar juga berkomitmen untuk mengerem pembuatan aplikasi.

"Yang jelas sesuai kebijakan dari pemerintah pusat, sesuai komitmen Pak Gubernur, tidak ada nambah aplikasi tapi lebih memanfaatkan, mengcustom aplikasi yang ada," ujar Herman.

Dan mengenai penamaan aplikasi yang berkonotasi negatif, Herman menegaskan akan melakukan evaluasi guna meredam persoalan ini. "Kalau ada hal kurang tepat terkait penamaan, nanti kami akan evaluasi. Harus cek ricek kita akan ingatkan," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun, ada aplikasi dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat yang menjadi sorotan hingga viral, antara lain SiPepek, yang merupakan akronim dari Sistem Pelayanan Program Penanggulangan Kemiskinan dan Jaminan Kesehatan milik Kabupaten Cirebon. Aplikasi itu dinilai berkonotasi negatif, karena berasosiasi dengan penyebutan alat reproduksi manusia dalam bahasa daerah di sejumlah wilayah, khususnya Sumatera.

Kemudian, aplikasi SiPedo milik Kabupaten Sumedang, yang merupakan kependekan dari Sistem Pelatihan Berbasis Database Online, yang dalam Bahasa Sunda bermakna pernyataan enak terhadap makanan atau masakan.

Terakhir SiCantik, aplikasi buatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, akronim dari Sistem Informasi Catatan Kehadiran dan Kinerja.