Elektabilitas Kaesang Tinggi di Kandang Banteng Buka Peluang PDIP vs Jokowi Jilid 2 Lewat Pilgub Jateng
JAKARTA - Tingginya elektabilitas Kaesang Pangarep dalam survei bursa calon Gubernur Jawa Tengah membuka peluang bagi putra Presiden Joko Widodo tersebut untuk mencalonkan diri.
Dalam survei Indikator Politik Indonesia, Kaesang menempati elektabilitas tertinggi dalam simulasi survei 20 nama calon dengan keterpilihan 17,7 persen.
Sementara, Jawa Tengah (Jateng) sampai saat ini masih menjadi "kandang banteng". PDIP masih merajai elektabilitas partai politik tertinggi di provinsi tersebut, yakni sebesar 35,5 persen.
Pendiri Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyebut, kondisi ini membuka peluang terulang kembalinya terjadi persaingan antara PDIP versus Jokowi di Pilgub Jateng, seperti saat Pilpres 2024.
Mengingat, sejumlah kader PDIP juga masuk dalam bursa cagub Jateng, yakni Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) dan Hendrar Prihadi (Hendi).
"Nanti menarik kalau misalnya Kaesang maju, mas bambang pacul maju termasuk hendi, ini adalah pertarungan terbuka jilid kedua antara keluarga Jokowi vs PDIP," kata Burhanuddin usai memaparkan survei secara virtual, Minggu, 7 Juli.
Jika Kaesang ingin maju pilgub, menurut Burhanuddin, Jateng menjadi provinsi yang lebih realistis untuk peluang kemenangan baginya, ketimbang DKI Jakarta.
Jateng juga dianggap bisa menaikkan elektabilitas PSI, partai yang Kaesang pimpin, untuk bisa lolos ke parlemen di Pemilu Legislatif 2029.
"Ini bisa juga jadi alasan buat Kaesang untuk maju di Jawa Tengah. Untuk pertimbangan 2029, karena Jawa Tengah provinsi terpadat ketiga," urai Burhanuddin.
"Mungkin saja ada intensi Kaesang lebih memilih di Jakarta, tetapi karena peluang menangnya lebih terbuka di Jawa Tengah, dan atas nama untuk membesarkan PSI, bisa saja Kaesang memutuskan maju di Jawa Tengah," tambahnya.
Dalam survei Indikator, Kaesang memiliki elektabilitas tertinggi dalam simulasi survei 20 nama calon dengan keterpilihan 17,7 persen.
Elektabilitas tertinggi kedua ditempati Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi sebesar 15,6 persen. Pendiri Indikator Burhanuddin Muhtadi menyebut, Ahmad Luthfi menjadi pesaing ketat Kaesang karena persentase keterpilihannya masih dalam rentang margin of error.
Posisi ketiga diisi oleh mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan elektabilitas 12,8 persen. Setelahnya, politikus PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dengan elektabilitas 6 persen.
Kemudian, ada nama Bupati Kendal Dico Ganinduto dengan elektabilitas 5,6 persen, Raffi Ahmad 4,4 persen, Achmad Husein 3,4 persen, M. Yusuf Chudiori 3,3 persen, Sudaryono 3,2 persen, dan beberapa nama lainnya dengan elektabilitas di bawah 3 persen.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 10-17 Juni 2024 dengan total sampel sebanyak 800 responden yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Baca juga:
Responden tersebut diperoleh melalui teknik multistage random sampling dengan margin of error sebesar ± 3,5 persen dan tingkat kepercayaan di angka 95 persen.