BWF Tak Ungkap Nama Penumpang yang Positif COVID-19, PBSI: Tidak Masuk Akal, Pemain Turki Tetap Dibiarkan Bertanding
JAKARTA - Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menyampaikan kekecewaannya atas keputusan BWF yang memaksa tim nasional bulu tangkis Indonesia mundur dari turnamen All England 2021 di tengah jalannya pertandingan babak pertama hari Rabu.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung BPK RI Jakarta, Kamis, Ketum Agung menegaskan akan meminta penjelasan dari pihak NHS, yang merupakan otoritas kesehatan Inggris, selaku pemberi rekomendasi kepada BWF untuk menarik timnas Indonesia dari turnamen Super 1000 ini.
"Kami tidak akan berhenti memperjuangkan kehormatan kita dalam ajang internasional. Jujur saya sangat kecewa, kami sudah melakukan persiapan maksimal, di saat yang sama menjalankan protokol kesehatan ketat. Ditambah lagi kami sudah melakukan dua kali vaksin," kata Agung dilansir dari Antara.
Hingga sekarang, PBSI masih berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk mencari tahu rincian keterangan dari NHS yang menyebutkan bahwa 24 anggota kontingen Indonesia sempat melakukan kontak dengan penumpang yang positif COVID-19 dalam perjalanan dari Istanbul (Turki) ke Birmingham (Inggris).
Baca juga:
- BWF Tak Bisa Berbuat Banyak soal Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, KBRI Inggris Bakal Temui NHS
- Dianggap Biang Keladi Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Kekayaan Ketua BWF Poul-Erik Hoyer Larsen Capai Rp446 Miliar?
- Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Marcus Gideon: BWF Gagal, Seharusnya Terapkan Sistem Gelembung
- Indonesia Dipaksa Mundur dari All England karena Satu Pesawat dengan Penumpang yang Positif COVID-19
Menurut Agung, hal ini perlu diselidiki mendalam agar diketahui secara pasti apakah timnas memang benar-benar melakukan kontak, sementara dari hasil uji usap PCR yang dilakukan BWF hari Sabtu diketahui seluruh anggota timnas baik atlet, pelatih, dan ofisial dinyatakan negatif COVID-19.
"Publik harus tahu, kami tidak bisa bertanding karena timnas dinyatakan berada satu pesawat dengan penumpang lain yang positif COVID. Tapi sampai sekarang kami tidak diberi tahu siapa penumpangnya itu, yang katanya juga berinteraksi dengan 24 anggota timnas. Itu tidak masuk akal. Padahal di saat yang sama ada pemain dan pelatih Turki tapi tetap dibiarkan (bertanding)," Agung mengungkapkan.
Selain itu, keputusan itu muncul setelah dua wakil Indonesia dari sektor ganda putra yaitu Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menyingkirkan wakil tuan rumah di babak pertama.
Kendati dinilai janggal, namun PP PBSI berusaha tidak berburuk sangka dengan keputusan final tersebut. Ia juga meminta para atlet Skuad Merah Putih agar tetap semangat dan bersabar.
"Saya pastikan kondisi atlet di sana sehat-sehat saja, tapi pasti ada goncangan berat di mental mereka karena ada keputusan merugikan yang tiba-tiba seperti ini," pungkasnya.