Soal Rusia-China, Doug Burgum Sosok Kuat Cawapresnya Trump: Biden Tidak Mampu Jadi Panglima Tertinggi AS
JAKARTA - Gubernur Dakota Utara, Doug Burgum menilai petahana Presiden Joe Biden tidak mampu menjadi 'Panglima Tertinggi' Amerika Serikat (AS).
Pandangan Burgum itu terkait AS yang memiliki rival internasional dari Rusia, China hingga Iran.
“Biden… Anda tahu, ia tidak mampu menjabat saat ini,” kata Burgum dalam acara "Meet the Press" di NBC News, beberapa hari setelah debat pertama Pilpres AS 2024 antara Biden dan Trump, dikutip dari NBC News, Senin 1 Juli.
"Seluruh Amerika melihatnya," sambungnya.
Burgum yang masuk bursa sosok potensial calon wakil presiden pendamping Donald Trump dalam Pilpres AS 2024 menyebutkan, ancaman kepada AS nyata sehingga memerlukan sosok pemimpin tertinggi yang mumpuni.
"Musuh-musuh kita juga melihatnya. Putin melihatnya. Xi melihatnya. Ayatullah melihatnya. Maksud saya, bangsa ini –kita terus berbicara tentang pemilu, kita menghadapi risiko keamanan nasional yang lebih besar hari ini dibandingkan pada hari Kamis, karena panglima tertinggi menunjukkan bahwa dia tidak mampu menjalankan tugas," tutur Burgum.
Pernyataan Burgum ini setelah beberapa hari Partai Demokrat berusaha keras untuk memutarbalikkan kinerja Biden yang diakui lesu dalam debat pertama Pilpres AS 2024.
Lebih lanjut, ketika ditanya tentang sejauh mana kepastian dirinya jadi calon wakil presiden pendamping Trump, Burgum enggan menjelaskan lebih jauh.
“Itu urusan antara presiden [Trump] dan saya,” jawab Burgum,
Burgum diketahui masuk dalam daftar calon potensial pendamping Trump, selain Senator Partai Republik, Marco Rubio dan J.D. Vance.
Baca juga:
- Bantah Keberadaan Harun Masiku Sudah Diketahui, Ketua KPK: Satgas Masih Bekerja
- Pusat Data Nasional Diretas Ransomware, MK Pastikan Layanan Tidak Terganggu
- BMKG Perkirakan Suhu Kemarau di Pulau Jawa-NTB Maksimum 34 Derajat
- Kuasa Hukum Pegi Sebut Status Tersangka Kliennya Janggal: Ditangkap Dahulu, Baru Dicocok-cocokkan