Debat Pilpres AS, Trump Sesumbar Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina

JAKARTA - Mantan Presiden AS Donald Trump mengklaim dapat menyelesaikan perang antara Rusia dan Ukraina.

Trump tidak menjelaskan cara spesifik untuk mengakhiri perang, klaim yang berulang kali ia sampaikan sejak invasi Rusia pada tahun 2022.

Trump menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebenarnya bisa dicegah asalkan AS memiliki kepemimpinan kuat.

“Jika kita punya presiden yang sesungguhnya, presiden yang dihormati Putin, dia tidak akan pernah menginvasi Ukraina,” kata Trump dikutip ABC News, Jumat, 28 Juni.

“Dia (Biden) sekarang memberi 200 miliar dollar AS atau lebih kepada Ukraina, dia memberi 200 miliar dollar AS. Itu uang yang sangat besar. Saya rasa tidak akan pernah ada pernah seperti itu," kata Trump.

Dalam debat Pilpres AS, Joe Biden dan Donald Trump saling serang soal imigrasi, aborsi dan ekonomi di awal yang digelar oleh CNN di Atlanta, Georgia, Kamis, 27 Juni waktu setempat.

Memulai debat tanpa bersalaman, Biden (81) dan Trump (78) berada di bawah tekanan untuk menunjukkan penguasaan isu. Mengawali dengan tenang, Biden menyerang Trump dengan hukuman yang dihadapi mantan presiden itu terkait pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels.

Sebagai tanggapan, Trump mengungkit hukuman baru-baru ini terhadap putra Biden, Hunter, karena berbohong tentang penggunaan narkoba untuk membeli senjata.

"Anak saya bukan pecundang, bukan pengecut. Anda adalah pecundang, Anda adalah pecundang," kata Biden, melansir Reuters.

Ketika ditanya tentang serangan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS oleh gerombolan pendukung Trump, mantan presiden itu menolak untuk menerima tanggung jawab apa pun dan mengklaim bahwa banyak dari mereka yang ditangkap tidak bersalah.

"Orang ini tidak memiliki rasa demokrasi Amerika," kata Presiden Biden.

Presiden Biden juga menyalahkan Trump karena memungkinkan penghapusan hak aborsi nasional dengan menunjuk kaum konservatif ke Mahkamah Agung AS, sebuah isu yang telah membingungkan Partai Republik sejak 2022.

Trump membalas, Biden tidak akan mendukung pembatasan aborsi dan mengatakan mengembalikan isu tersebut ke negara bagian adalah tindakan yang tepat.

Mengenai perbatasan, Trump mengatakan Biden telah gagal mengamankan perbatasan selatan Amerika Serikat, yang menyebabkan banyak penjahat masuk.

"Saya menyebutnya kejahatan migran Biden," katanya.

"Sekali lagi, dia melebih-lebihkan, dia berbohong," tepis Biden.