Mengenal Apa Itu Mikroplastik dan Cara Menguranginya
YOGYAKARTA – Banyak barang di rumah berbahan plastik. Diantaranya piring, sendok, tempat minum, dan lainnya. Plastik dihasilkan sejak 1950-an dan terus diproduksi yang difungsikan dalam penggunaan barang sehari-hari. Diperkirakan pada 2050 mendatang, produksi plastik meningkat hingga empat kali lipat. Ini artinya berdampak pada lingkungan, serta pada tubuh, yang tidak banyak orang mengetahuinya.
Mikroplastik adalah potongan plastik yang berukurang kurang dari lima milimeter. Beberapa mikroplastik awalnya berukuran kecil selama produksi. Contohnya pada bahan abrasive untuk sandblasting dalam konteks industri atau manik-manik yang digunakan dalam scrub wajah. Plastik yang terpecah-pecah, awalnya dari bahan plastik yang besar, tetapi bisa rontok dan berbahaya buat kesehatan.
Mikroplastik yang terbuat dari proses alami, akan terus terurai hingga menjadi seperti debu. Ketika plastik menjadi pecahan kecil, hampir mustahil membedakan dari lingkungan alam. Partikel kecil ini, ada di mana-mana, termasuk air, tanah, dan udara. Bahkan sangat mungkin ada plastik dalam makanan Anda. Melansir WebMD, Rabu, 26 Juni, rata-rata orang Amerika mungkin makan, minum, dan menghirup lebih dari 74.000 partikel mikroplastik setiap tahunnya.
Dampak mikroplastik dalam tubuh, sulit dinilai karena tingkat paparan tergantung bagaimana Anda menjalani gaya hidup sehari-hari. Serta bagaimana berinteraksi dengan beberapa bahan plastik setiap harinya. Tiga dampak utama ketika terpapar mikroplastik, antara lain:
- Secara fisik, saat menelan sepotong plastik dapat mengganggu fungsi alami tubuh. Potongan plastik yang lebih besar dapat keluar dari tubuh melalui proses pembuangan. Tetapi ada beberapa kasus di mana plastik tersebut terserap atau tertinggal di perut.
- Secara kimia, plastik potongan kecil dapat terserap dalam ke dalam tubuh dan meracuni.
- Tempat berkembang biak mikroorganisme sehingga dapat menimbulkan efek samping fisik yang negatif karena menelan banyak plastik yang mengandung banyak mikroorganisme.
Meskipun belum banyak penelitian tentang bagaimana mikroplastik mempengaruhi tubuh. Diketahui bahwa potongan plastik yang lebih besar dibuang melalui kotoran dan penyerapan potongan plastik yang lebih kecil jarang terjadi.
Baca juga:
- Kegiatan Produksi dan Penggunaan Mikroplastik Dinilai Berpotensi Merusak Lingkungan
- Awas, Peneliti Temukan Mikroplastik Kemasan Makanan dan Cat di Pembuluh Darah Manusia
- Mikroplastik Meningkat di Muara Sungai ke Teluk Jakarta saat Pandemi
- Bahaya Sampah Mikroplastik yang Ancam Kesehatan Manusia dan Hewan
Untuk mencegah mikroplastik berdampak buruk pada kesehatan, bisa melakukan cara antara lain dengan menjalani gaya hidup bebas plastik. Namun tampaknya cara tersebut mustahil. Lantas apa yang bisa dilakukan? Berikut ini cara mengurangi mikroplastik.
- Menyeleksi bahan pakaian, karena pakaian salah satu sumber polusi terbesar di dunia, maka hindari pakaian berbahan polyester atau bentuk mikroplastik lainnya. Saat mencuci pakaian, pakai filter cucian supaya serat mikroplastik tidak bocor ke dalam air. Penting diketahui, sekali mencuci, bisa melepaskan lebih dari satu juta serat mikroplastik.
- Hentikan atau kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Pakailah kemasan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
- Gunakan transportasi umum, karena mobil itu boros. Sebab karet ban rusak dan pembakaran energi dapat mencemari lingkungan. Dengan tidak menggunakan mobil pribadi, Anda dapat mengurangi jejak plastik secara signifikan.
- Mengurangi penggunaan produk yang mengandung butiran mikroplastik. Seperti seleksi peralatan sehari-hari, seperti pasta gigi dan scrub wajah yang mengandung microbeads.
Itulah penjelasan mengenai apa itu mikroplastik dan cara menguranginya. Penting pula membiasakan tidak memakai perlengkapan berbahan plastik sekali pakai. Hindari pula membuang sampah plastik tidak terpisah dengan sampah organik.