Inilah 11 Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah Euro versi ChatGPT

JAKARAT - Dalam pencarian untuk menciptakan tim sepak bola Euro ultimate, MailOnline meminta bantuan dari ChatGPT, sebuah kecerdasan buatan yang terkenal akan kemampuannya untuk membuat pilihan berdasarkan data yang melimpah.

Tim yang dihasilkan ChatGPT telah menciptakan kehebohan di kalangan penggemar sepak bola karena tidak satupun pemain dari Inggris yang terpilih, bahkan tidak ada yang masuk sebagai pemain pengganti.

Formasi tim ini dibentuk dalam format klasik 4-3-3, menampilkan beberapa legenda terbesar yang pernah bermain di UEFA European Championship sejak turnamen pertama pada tahun 1960. Di bawah ini adalah detail lengkap dari tim ultimate Euro versi ChatGPT:

Penjaga Gawang: Iker Casillas (Spanyol) Iker Casillas terpilih berkat kontribusinya yang luar biasa dalam membawa Spanyol meraih dua gelar Euro pada tahun 2008 dan 2012. Dia dikenal akan ketenangan, keahlian taktis, refleks cemerlang, kepemimpinan, serta penyelamatan krusialnya di momen-momen penting.

Belakang Kanan: Philipp Lahm (Jerman) Philipp Lahm diakui sebagai salah satu bek kanan terbaik dalam sejarah sepak bola Jerman, meskipun dia hanya meraih medali runner-up pada Euro 2008. Konsistensinya dan kemampuan serba bisa menjadi alasan utama dia terpilih.

Bek Tengah: Franco Baresi (Italia) dan Franz Beckenbauer (Jerman) Franco Baresi, meskipun tidak pernah memenangkan gelar Euro, dianggap sebagai bagian integral dari pertahanan Italia pada dua kejuaraan Eropa, sementara Franz Beckenbauer, pemenang gelar Euro 1972, terkenal akan elegansinya, kendali bola, dan kontribusinya sebagai pemain belakang.

Belakang Kiri: Paolo Maldini (Italia) Paolo Maldini, seorang legenda di posisi bek kiri, dipilih berkat ketahanannya yang luar biasa dan kemampuan konsistennya dalam memberikan penampilan yang solid di level tertinggi.

Gelandang Tengah: Xavi Hernandez (Spanyol), Michel Platini (Prancis), Zinedine Zidane (Prancis) Xavi Hernandez, yang memenangkan Euro dua kali bersama Spanyol, dihargai atas akurasinya dalam passing dan visinya dalam mengatur permainan. Michel Platini, bintang Euro 1984 dengan sembilan gol, terkenal dengan kemampuan kreatifnya dari lini tengah, sementara Zinedine Zidane, pemenang gelar Euro 2000, dihargai karena keseimbangan, keterampilan, dan kemampuannya untuk mengontrol permainan.

Serang: Cristiano Ronaldo (Portugal), Marco van Basten (Belanda), Thierry Henry (Prancis) Cristiano Ronaldo, salah satu pemain terbaik di dunia, menjadi andalan di sayap kanan dengan kekuatan fisik dan kemampuan mencetak golnya. Marco van Basten, dengan lima golnya di Euro 1988, dikenal akan tekniknya yang anggun dan penyelesaian yang klinis, sementara Thierry Henry, dengan ketajaman dan kecepatannya, menjadi pilihan di sayap kiri.

Manajer: Vicente del Bosque (Spanyol) Vicente del Bosque, sebagai manajer Spanyol, diakui atas kemampuannya dalam mempertahankan harmoni tim dan mengelola pemain dengan baik, yang terbukti dari keberhasilannya meraih gelar Euro 2012.

Tim ini juga dilengkapi dengan pemain cadangan yang kuat, termasuk Gianluigi Buffon, Sergio Ramos, Ronald Koeman, Andrés Iniesta, Andrea Pirlo, Gerd Müller, dan Antoine Griezmann, menampilkan campuran pemain dari berbagai era yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi kejuaraan Euro.

Meskipun keputusan untuk tidak memilih pemain dari Inggris, seperti Wayne Rooney atau Gareth Bale, mengejutkan, tim ini mencerminkan pemilihan berdasarkan kontribusi historis yang signifikan terhadap Euro. Kehebohan dan perdebatan yang muncul dari pilihan ini hanya menunjukkan sifat subjektif dari seleksi semacam itu, tetapi juga menghidupkan kembali kejayaan para legenda yang telah menghiasi panggung Euro selama beberapa dekade terakhir.