Israel Pilih Diplomasi Akhiri Konflik dengan Hizbullah Lebanon
JAKARTA - Israel akan menghabiskan beberapa pekan mendatang untuk mencoba menyelesaikan konflik dengan kelompok Hizbullah di Lebanon dan lebih memilih solusi diplomatik.
Penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi mengatakan Israel telah berdiskusi dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) tentang kemungkinan berakhirnya operasi militer Israel di Gaza akan memungkinkan tercapainya “pengaturan” diplomatik dengan Hizbullah.
Hizbullah yang didukung Iran mulai menyerang Israel dari utara tak lama setelah serangan kelompok Islam Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan, yang memicu perang di Gaza.
Penembakan di perbatasan utara Israel telah menyebabkan puluhan ribu orang dievakuasi dari daerah di kedua sisi perbatasan, dan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan konflik besar-besaran.
Baca juga:
“Kami dan Amerika percaya dan kami akan mendedikasikan waktu berminggu-minggu untuk mencapai kesepakatan,” kata Hanegbi pada konferensi Herzliya, dilansir Reuters, Selasa, 25 Juni.
“Kalau tidak ada pengaturan melalui jalur diplomatik, semua orang paham harus ada pengaturan melalui cara lain. Untuk saat ini kami lebih memilih fokus pada kampanye diplomasi,” ujarnya.
Hanegbi juga mengatakan Israel sedang berdiskusi dengan Washington mengenai kemungkinan upaya bersama Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara Arab untuk mencari pengganti kekuasaan Hamas di Jalur Gaza.