Wapres: Perlu Pembenahan Infrastruktur Antisipasi Kepadatan di Mina
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut perlu pembenahan infrastruktur untuk mengantisipasi kepadatan tenda jamaah haji di Mina, Arab Saudi.
Wapres mengatakan hal itu saat memberi keterangan pers usai menghadiri acara Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-91 dan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024 di ICE BSD Kabupaten Tangerang Banten, Senin, 24 Juni.
Wilayah Mina memang terbatas luasnya. Apabila kuota jemaah haji Indonesia bertambah, mengakibatkan ruang per jamaah menjadi semakin sempit.
Karena itu, kata Wapres, pembenahan infrastruktur dan sarana prasarana harus terus dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan di masa mendatang.
"Artinya, ketika kita memperoleh kuota tambahan, itu harus diantisipasi. Ke depan harus diantisipasi, harus disiapkan. Jangan tendanya seperti itu padahal jamaahnya bertambah," ujarnya.
Diketahui, Tim Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melaporkan jamaah haji Indonesia 2024 masih mengalami tinggal di tenda-tenda yang penuh sesak di Mina, sehingga di tengah cuaca panas ekstrem, sebagian jamaah harus tidur dalam keadaan duduk atau bahkan terpaksa beristirahat di luar tenda.
Mengenai upaya perbaikan tersebut, lanjut Wapres, juga perlu komunikasi intensif dengan Pemerintah Arab Saudi. Sebab, tata kelola di Mina sepenuhnya menjadi kewenangan dan tanggung jawab Arab Saudi.
"Memang harus ada upaya-upaya dari Pemerintah Arab Saudi sendiri untuk membuat supaya Mina ini bisa menampung jemaah yang banyak," ujarnya.
Terlebih, kata Wapres, kuota jamaah haji akan terus ditambah setiap tahun, sehingga masalah kepadatan tenda di Mina benar-benar harus menjadi perhatian serius Pemerintah Arab Saudi.
"Karena itu, mungkin dengan membangun, yang saya dengar bahwa akan dibangun gedung-gedung bertingkat -di Mina- sehingga bisa menampung jumlah jamaah yang lebih banyak," ungkapnya.
Termasuk kepada panitia penyelenggara ibadah haji Indonesia, Wapres juga meminta agar terus berusaha mendapatkan ruang pemondokan yang lebih luas seiring dengan terus bertambahnya kuota jamaah haji Indonesia.
"Dan kita juga, pemerintah kita, penyelenggara haji kita, harus juga menyiapkan penambahan -jumlah tenda- sehingga tidak terjadi lagi apa yang terjadi kemarin di Mina," kata Wapres.
Baca juga:
- Menhan Israel Bahas Fase Baru Gaza dengan Utusan AS, Pembentukan Rezim Baru?
- Serangan Teroris di Dagestan Rusia, 2 Penyerang Diduga Anak Kepala Distrik Sergokala
- Dukungan Uni Eropa Gunakan Bunga Aset Rusia Bantu Ukraina Picu Kemarahan Hungaria
- Sembilan Orang Terjebak Kebakaran Lembaga Penelitian di Dekat Moskow Rusia
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berharap Kementerian Haji Arab Saudi segera menelurkan solusi dalam mengatasi kepadatan di Mina untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun mendatang.
"Dalam kesempatan bertemu Menteri Haji Arab Saudi Tawfiq bin Fauzan Al-Rabiah, selalu sampaikan apakah tak mungkin kepadatan Mina ini ada solusinya," ujar Menag Yaqut di Makkah, Kamis (20/6).
Menag Yaqut mengatakan, luasan Mina memang sangat terbatas dan tidak mungkin untuk diperbesar. Sementara jamaah haji jumlahnya terus bertambah. Apalagi seluruh peserta haji tiba di Mina usai mabit di Muzdalifah.
Jumlah jamaah yang besar yang tak bisa diimbangi dengan daya tampung di Mina membuat jamaah harus berdesak-desakan dalam tenda. Hal ini membuat jamaah Indonesia ada yang harus rela berdiam diri di lorong pada saat-saat tertentu.