Granit Xhaka, Puas dengan Penampilan Tim tapi Kecewa Kebobolan di Menit-menit Akhir
JAKARTA – Granit Xhaka, kapten tim nasional Swiss, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (Vivo Player of the Match) dalam pertandingan imbang 1-1 melawan Jerman pada Minggu, 23 Juni, yang digelar di Stadion Frankfurt Arena.
Xhaka tampil mengesankan sepanjang pertandingan. UEFA Technical Observer Panel menyatakan, "Dia menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa baik saat menguasai bola maupun tanpa bola, dan mencatat statistik yang brilian."
Berbicara kepada EURO2024.com setelah pertandingan, Xhaka mengungkapkan kepuasannya atas hasil imbang tersebut meskipun merasa sedikit kecewa karena kebobolan di akhir pertandingan. "Selalu mengecewakan ketika kebobolan di menit-menit akhir. Secara umum, saya pikir kami menunjukkan karakter yang luar biasa, kami menguasai bola dengan baik, dan pada akhirnya, kami bisa merasa puas dengan satu poin," ujarnya.
Xhaka juga menambahkan bahwa mencapai babak 16 besar adalah langkah awal yang penting bagi Swiss. "Langkah pertama telah selesai. Kami menantikan pertandingan berikutnya dan lawan berikutnya. Setelah pertandingan ini, saya berharap semua orang memiliki sedikit lebih banyak rasa hormat terhadap kami, terhadap Swiss," tambah Xhaka.
Dia juga mengakui kualitas yang dimiliki Jerman, tetapi bangga dengan kinerja timnya yang kompetitif meskipun tidak selalu bisa bermain sesuai dengan gaya permainan mereka. "Kami tahu kualitas yang dimiliki Jerman. Tidak selalu mudah bermain dengan bola seperti yang biasanya kami inginkan. Tapi saya pikir kami sangat kompetitif tanpa bola. Kami menekan mereka dengan tinggi, dan sebagian besar waktu, itu adalah pekerjaan yang baik dari kami," kata Xhaka.
Statistik pribadi Xhaka juga mencerminkan kontribusinya yang signifikan. Selama tiga pertandingan yang telah dimainkan di turnamen ini, Xhaka telah bermain selama 270 menit, dengan rata-rata 90 menit per pertandingan. Meskipun belum mencetak gol atau memberikan assist, akurasi umpannya mencapai 86,67%, dengan 161 dari 184 umpan berhasil diselesaikan. Xhaka juga mencatat kecepatan tertinggi 31,4 km/jam dan telah menempuh jarak total 35,13 km.
Baca juga:
Rincian distribusi umpannya menunjukkan bahwa ia menyelesaikan 48 dari 53 umpan pendek, 100 dari 111 umpan menengah, dan 13 dari 20 umpan panjang. Ia juga mencatatkan 29 umpan mundur berhasil dari 29 percobaan, 55 umpan ke kiri dari 58 percobaan, dan 42 umpan ke kanan dari 45 percobaan. Selain itu, Xhaka juga tercatat melakukan 16 umpan ke area serangan dan 6 umpan ke area kunci.
Dalam aspek menyerang, meskipun Xhaka belum mencetak gol, ia mencatatkan dua dribel, dua lari ke area serangan, dan dua lari ke area kunci.
Dengan hasil ini, Swiss berhasil mencapai tujuan mereka untuk lolos ke babak 16 besar dan siap menghadapi tantangan berikutnya dalam kompetisi EURO 2024.