Bantul Terancam Kekeringan, 2 Armada Tangki Air Bersih BPBD Siap Wara-wiri
DIY - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyiapkan dua armada tangki air untuk menghadapi ancaman kekeringan yang melanda masyarakat sebagai dampak musim kemarau.
"Kami siapkan dua tangki air bersih dan kita berkolaborasi juga dengan Palang Merah Indonesia (PMI) maupun Tagana Dinas Sosial (Dinsos) Bantul," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu 23 Juni, disitat Antara.
Menurut dia, dua armada tangki air bersih itu disiagakan di Kantor Induk BPBD Bantul untuk melakukan distribusi atau membantu droping air bersih ke masyarakat yang mengajukan bantuan air karena terdampak kekeringan.
Meski demikian, kata dia, dari instansi lain seperti dari PMI Bantul dan Tagana Dinsos Bantul juga siap membackup penyaluran air bersih dengan armada tangki air yang dimiliki apabila dibutuhkan oleh masyarakat.
"Kalau untuk anggaran yang disiapkan untuk hadapi musim kemarau atau droping air bersih tahun ini sebesar Rp21,3 juta atau kurang lebih sebanyak 426 tangki. Namun sampai saat ini belum ada permohonan droping air bersih dari masyarakat," tuturnya.
Baca juga:
- Sahroni Tolak Jadi Cagub Jakarta Tapi Tak Berdaya Jika Diperintah Surya Paloh
- Indeks Polusi Jakarta Tinggi, Heru Budi Bakal Rekayasa Cuaca Lagi
- Menkominfo Perintahkan Putus Jalur Internet ke Kamboja-Filipina Demi Berantas Judi Online
- Kasus Disabilitas Peserta UTBK di UI Diminta Lepas Alat Bantu Dengar, Kemenkumham: Tidak Senapas Penghormatan HAM
Lebih lanjut dia mengatakan musim kemarau tahun ini sudah dialami wilayah Kabupaten Bantul sejak Juni dan akan memasuki musim puncak kemarau pada Agustus, sehingga ancaman kekeringan perlu diwaspadai.
"Kemudian untuk bulan September diperkirakan sudah masuk musim hujan. Namun, untuk musim kemarau tahun ini cenderung kemarau basah, karena dampak La Nina lemah," katanya.
Dengan demikian, kata Antoni, selama musim kemarau di Bantul tahun ini tetap ada potensi turun hujan, meski tidak begitu lebat. Kondisi ini, menurutnya, tidak seperti musim kemarau tahun sebelumnya.
"Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kekeringan dampak kemarau tahun ini kemungkinan tidak seperti tahun lalu," tandasnya.