Pantai Kuno yang Hancur Akibat Letusan Gunung Vesuvius Tahun 79 Masehi Dibuka Kembali Usai Renovasi
JAKARTA - Pantai kuno yang hancur akibat letusan Gunung Vesuvius di Italia hampir 2.000 tahun lalu kembali dibuka untuk umum, setelah menjalankan restorasi.
Pantai di taman arkeologi Herculaneum diperkirakan merupakan lokasi tempat lebih dari 300 orang mencoba menyelamatkan diri dari bencana alam pada tahun 79 Masehi, sambil menunggu penyelamatan oleh pasukan perlindungan sipil yang dipimpin oleh laksamana dan sarjana Romawi terkemuka Pliny the Elder.
Pantai kuno tersebut dibuka kembali untuk umum pada Hari Rabu, setelah bertahun-tahun penggalian arkeologi dan pekerjaan restorasi, di mana sisa-sisa manusia dan bukti lain dari letusan tersebut ditemukan.
"Ini bukan hanya pekerjaan restorasi, tetapi juga pekerjaan penelitian yang hebat karena kami tahu, merepresentasikan kembali sebuah situs, di tempat arkeologi terbuka, juga berarti mampu mendalami aspek ilmiah: kami melakukan penggalian dan menemukan sisa-sisa dan lintasan aliran piroklastik yang menghantam kota pada tahun 79 M dengan berbagai macam material," kata direktur taman arkeologi Herculaneum Francesco Sirano, melansir CNN 19 Juni.
Penemuan terpenting di Herculaneum adalah “buronan terakhir” yang terjadi pada tahun 2021: kerangka seorang pria berusia sekitar 40 tahun yang mungkin mencoba melarikan diri ke arah laut dan yang membawa tas berisi benda-benda paling berharganya.
"Herculaneum, Pompeii, Oplontis, kami sedang mengerjakan banyak proyek," kata Menteri Kebudayaan Italia Gennaro Sangiuliano pada Hari Rabu.
Baca juga:
- Bukan New York atau London, Hong Kong Jadi Kota Termahal untuk Ekspatriat Tahun 2024
- Kandidat Gubernur Tokyo Tuai Kritik Lantaran Tampilkan Materi Seksi di Poster Kampanye, Ada yang Diperingati Polisi
- VoB Bawa Nada Sunda hingga Kain Daerah ke Glastonbury, Dubes RI: Promosikan Kekayaan dan Keberagaman Indonesia
- Rusia Nilai Pentingnya Dialog dengan Amerika Serikat, Tapi Konflik Ukraina Harus Masuk Agenda
"Dalam undang-undang anggaran kami telah membiayai kembali penggalian dan ada lokasi konstruksi yang aktif seperti sebelumnya dan mengungkap harta karun baru, yang memicu aktivitas para cendekiawan," jelasnya.
"Kami percaya pada semua ini, dalam menciptakan, menghubungkan, memperkuat kawasan ini yang juga diakui UNESCO sebagai kawasan yang sangat bernilai dan merupakan salah satu kawasan arkeologi terpenting di dunia. Karena kami yakin bahwa ini akan menjadi peluang bagi pembangunan sosial-ekonomi," imbuhnya.