Gandeng Toyota dan Daihatsu, Suzuki Bakal Bangkitkan Kembali Cappuccino?
JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Suzuki. Pabrikan bermarkas di Shizuoka, Jepang ini diketahui sedang menyiapkan sejumlah mobil terbaru salah satunya mengembalikan model Cappuccino.
Menurut laporan Best Car, Rabu, 19 Juni, Suzuki berencana untuk mengembangkannya bersama dengan pabrikan lain menggandeng Toyota dan Daihatsu. Terlebih, dua pabrikan ini juga berniat untuk membangkitkan dua kendaraan kecil legendarisnya, yakni Starlet dan Copen.
Toyota sedang mengembangkan mobil kompak untuk menggantikan model Passo/Boon yang dijual di Jepang, dan nama "Starlet" akan dihidupkan kembali pada mobil tersebut. Kemungkinan akan dirilis pada tahun 2026.
Selain itu, pabrikan juga akan membuat versi sportnya bernama GR Starlet. Kemungkinan mobil tersebut akan terjun ke ajang reli dengan regulasi Rally4 dan akan memakai mesin 3-silinder turbo segaris 1,3 liter dengan sistem penggerak roda depan (FWD).
Meskipun memiliki ukuran yang kecil, mesin tersebut diharapkan akan memiliki tenaga mencapai 150 ps. Namun permasalahan pada turbo ialah boros akan BBM serta Toyota juga berusaha membuat harga mobil tersebut tetap rendah, mengingat ini merupakan model sport berukuran kompak.
Selain itu, Toyota juga berencana menghadirkan mobil sport kompak lainnya bernama S-FR. Model tersebut akan dibekali mesin 1,3 liter turbo atau versi modern dari Sports 800. Konsepnya sempat dipamerkan pada tahun 2015, namun rencana peluncurannya dibatalkan. Namun, dilaporkan merek ini akan membangun model tersebut.
Kemudian, Daihatsu juga berencana mengembalikan model Copen setelah konsep ‘Vision Copen’ dipamerkan dalam Japan Mobility Show tahun lalu. Mobil tersebut mengusung mesin 1,3 liter yang sama seperti S-FR.
Baca juga:
Bagaimana dengan Suzuki? Pabrikan berlogo ‘S’ ini dilaporkan dalam pengembangan bersama membangun model bermesin 1,3 liter FWD. Kemungkinan Cappucino akan memakai mesin dari Toyota dengan konfigurasi yang sama seperti GR Starlet atau SF-R.
Lebih lanjut, Cappuccino akan menjadi model sport dengan dua tempat duduk bergaya convertible dengan panjang sekitar 4.000 mm, lebar 1.700 hingga 1.730 mm. Dengan demikian, model tersebut akan memiliki gaya yang sama seperti sebelumnya.
Sayangnya, kehadiran model tersebut masih belum bisa dipastikan namun kemungkinan akan hadir sekitar tahun 2027 dan diperkirakan akan dibanderol senilai 3 juta yen (Rp311,7 jutaan). Dengan demikian, nama ‘Cappucino’ akan kembali ke permukaan industri otomotif sejak sekitar 30 tahun yang lalu.
Suzuki Cappuccino pertama kali diluncurkan pada tahun 1991 sebagai mobil bergaya roadster dengan kursi dua roda yang kompak. Pada masanya, mobil ini juga dikategorikan sebagai kei car di negeri matahari terbit.
Mobil tersebut mengusung mesin kecil 657 cc DOHC 3-silinder segaris dengan transmisi lima percepatan manual dan tiga percepatan otomatis, sehingga menghasilkan tenaga 63 dk pada 6.500 rpm.
Produksi dari mobil kecil ini berakhir pada tahun Oktober 1998 karena tren penjualan yang menurun. Saat itu, Suzuki Cappuccino menjadi rival bagi kei car lainnya seperti Autozam AZ-1 dan Honda Beat.