Cak Imin Prihatin dengan Kondisi Tenda Jamaah Haji Indonesia di Mina

Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi tenda jamaah haji Indonesia setelah melakukan inspeksi mendadak ke tenda-tenda jamaah di Mina, Arab Saudi. Muhaimin menilai kondisi tenda dan fasilitas yang ada tidak memadai bagi para jamaah haji, terutama terkait kapasitas tenda dan tempat tidur yang tidak sesuai.

"Satu orang hanya mendapat tempat tidur tidak sampai satu meter. Mana bisa tidur? Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," kata Muhaimin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, 18 Juni.

Muhaimin mengungkapkan bahwa terdapat ketidakadilan dalam pembagian luas tenda. Beberapa tenda memiliki luas berlebihan dan leluasa, sementara sebagian lainnya dalam kondisi penuh sesak. "Ini tidak adil. Pembagian yang salah ini harus diperbaiki. Ke depan, setiap tenda harus memiliki ukuran per orang yang standar per nama, seperti di hotel," tegas Ketua Umum PKB yang akrab dipanggil Cak Imin itu.

Selain masalah kapasitas tenda, Muhaimin juga menyoroti rasio jumlah kamar mandi yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan jamaah harus mengantri hingga dua jam. Kebersihan kamar mandi juga dianggap tidak terjaga, dan fasilitas untuk lansia serta disabilitas tidak memadai. "Rasio kamar mandi harus dihitung ulang, kebersihan juga tidak terjaga. Mengapa untuk wudhu harus menggunakan wastafel? Seharusnya wudhu biasa saja," tambahnya.

Muhaimin menambahkan bahwa permasalahan ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan oleh jamaah maupun negara. Ia menekankan pentingnya negosiasi ulang dan penataan ulang agar para jamaah haji merasa nyaman. "Ledakan jumlah jamaah harus diantisipasi dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Negara kita kuat, pemerintah kita besar, masa menangani hal seperti ini saja tidak bisa? Harus bisa," ujarnya.

Muhaimin menggarisbawahi bahwa pemerintah perlu mengambil peran dominan dalam menentukan fasilitas jamaah haji. Hal ini telah menjadi fokus dalam setiap rapat bersama Kementerian Agama. "Harus ada revolusi penyelenggaraan haji dari awal, perbaikan total sehingga kondisi yang memprihatinkan ini tidak terulang lagi. Revolusi penanganan haji dimulai dari sini, kita akan benahi total," katanya.

Muhaimin berharap pemerintahan baru yang akan terbentuk dapat melihat masalah ini dengan serius dan tidak mengulangi masalah yang sama setiap tahunnya. Ia juga berharap temuan-temuannya dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan jamaah haji Indonesia di masa mendatang.

Dengan adanya perhatian dan tindakan tegas dari pemerintah serta pihak terkait, diharapkan permasalahan ini dapat segera diselesaikan demi kenyamanan para jamaah haji di masa yang akan datang.