Pendiri Alibaba Jack Ma Sumbang 2 Juta Masker untuk Indonesia

JAKARTA - Pendiri Alibaba sekaligus orang terkaya di China, Jack Ma menyumbangkan alat medis dan masker ke Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand serta negara Asia Tenggara lainnya demi mengurangi wabah COVID-19.

Melansir South China Morning Post, Sabtu, 21 Maret, melalui Yayasan Jack Ma dan Yayasan Alibaba, keduanya mengumumkan telah menyumbangkan dua juta masker, 150 ribu alat tes, 20 ribu set alat pelindung dan 20 ribu pelindung wajah ke empat negara.

Kedua yayasan tersebut pekan lalu juga menyumbangkan 500 ribu alat tes dan satu juta masker ke Amerika Serikat (AS), setelah sumbangan masker medis ke Jepang dan Korea Selatan. Nantinya, Jack Ma juga akan mengirimkan alat tes dan masker ke Italia, Belgia dan Spanyol awal bulan ini. Yayasan juga berkomitmen untuk memberikan bantuan ke negara Afrika dalam perjuangan mereka melawan COVID-19.

"Lebih banyak bantuan untuk negara-negara Asia dan lainnya yang sedang dalam perjalanan," tulis Jack Ma Foundation dalan keterangan resminya.

Sumbangan tersebut datang saat wabah COVID-19 meluas di negara-negara Asia Tenggara. Tidak hanya Jack Ma, sejumlah vendor smartphone asal China yakni Oppo dan Xiaomi pun turut menghibahkan masker dan alat medis lainnya ke negara yang terjangkit COVID-19.

Sebanyak 82 kasus baru di Indonesia diumumkan pada Sabtu, membawa total kasus menjadi 450 dan mencatat 38 kematian, tertinggi di Asia Tenggara. Presiden Joko Widodo juga telah mengangkat kekhawatiran tentang tidak cukupnya alat tes di salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia ini.

Negara-negara di Asia Tenggara telah menghadapi tantangan peralatan medis yang tidak memadai dan tidak dapat diakses dalam pertempuran mereka untuk menahan penyebaran COVID-19, untuk itu diperlukan bantuan dari sejumlah negara tetangga.

Masker dan peralatan medis yang disumbangkan Jack Ma telah sampai di AS Senin lalu. Alat tempur COVID-19 itu akan didistribusikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, dibeli di China karena pabrik-pabriknya secara bertahap memulai kembali produksinya. Pengiriman batch kedua akan tergantung pada ketersediaan, kata juru bicara Yayasan Jack Ma.

AS menghadapi kekurangan peralatan untuk mendiagnosis penyakit menular yang mematikan itu dan telah menyebabkan kecaman luas terhadap pemerintah federal karena lambatnya persiapan dan tanggapan. Pejabat kesehatan masyarakat menegur Presiden AS Donald Trump karena mengecilkan keseriusan penyakit yang menyebar dengan cepat tersebut.

Kekurangan peralatan laboratorium berarti banyak orang masih tidak dapat diuji meskipun ada panduan dari CDC, bahwa siapa pun dengan perintah dokter dapat melakukannya tanpa batasan.

Kendati demikian, tidak hanya pendiri Alibaba Jack Ma yang turut menyumbangkan alat untuk memerangi COVID-19, Yayasan Bill dan Melinda Gates juga menyumbang 100 juta dolar AS untuk membantu deteksi, isolasi, dan perawatan global terhadap COVID-19. Diikuti Amazon dan Microsoft yang juga  mengumumkan sumbangan 1 juta dolar AS untuk dana guna membantu wilayah Seattle, yang merupakan pusat pandemi AS dan tempat kedua perusahaan itu berpusat, memerangi wabah tersebut.