Tabanan Bali Miliki Peluang Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Ini Keunggulannya
TABANAN - Kabupaten Tabanan, Bali, memiliki peluang untuk masuk UNESCO Creative Cities Network atau Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Hal ini diungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
“Sangat besar peluangnya karena Tabanan ini sudah memiliki situs warisan, langkah lengkapnya Tabanan juga bisa menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO jika mengikuti proses uji petik,” kata dia di Tabanan, Jumat malam, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 15 Juni.
Sandiaga dalam Workshop KaTa Kreatif menyebut saat ini di Indonesia baru lima kabupaten/kota yang ditetapkan UNESCO yaitu Bandung, Jakarta, Ambon, Pekalongan, dan Solo.
Ke lima kabupaten/kota itu masuk berkat kekhasan masing-masing seperti keunggulan dalam desain, musik, dan seni, sehingga kekhasan ini juga dibaca di Kabupaten Tabanan.
“Kalau saya lihat tadi pertama menarik seni pertunjukannya, tapi tiba-tiba disajikan sate lilit jadi ada kemungkinan kuliner juga,” ujarnya
“Ada dua yang saat ini juga belum ada kita ajukan, sementara yang lain kan sudah ada seperti kota desain, musik, literasi, folk art, tapi kuliner gastronomi belum jadi bisa diajukan,” sambung Menparekraf.
Baca juga:
Selain keunggulannya yang potensial, Sandiaga Uno mengingatkan bahwa Kabupaten Tabanan memiliki Subak Jatiluwih yang sejak 2012 diakui UNESCO, belum lagi kawasan wisata tersebut belakangan sedang disukai wisatawan termasuk delegasi kegiatan internasional.
Bekal sebagai situs warisan budaya ini menjadi peluang untuk menetapkan tidak hanya subak namun seluruh Tabanan agar diakui UNESCO.
Untuk lebih lanjut dalam workshop yang dihadiri peserta KaTa Kreatif, Sandiaga menjelaskan bahwa Tabanan harus mengikuti uji petik yang pendaftarannya telah dibuka, dimana pemerintah daerah harus melengkapi formulir yang diminta untuk dapat mengajukan diri.
“Tadi Pak Sekda Tabanan menyanggupi tahun depan kami akan tetapkan menjadi kota kreatif yang sesuai kaidah standar UNESCO, lalu kami ajukan mudah-mudahan bisa diterima karena standar kurasinya cukup tinggi, harus menyandingkan produk-produk paling kreatif kita,” kata Menparekraf.