Pengguna Kripto di Nigeria Meningkat Drastis, Ini Penyebabnya!

JAKARTA - Minat masyarakat Nigeria terhadap mata uang kripto terus menggelegar dengan semangat yang tak terbendung. Dari lorong-lorong pasar Katsina hingga ke pusat keuangan Delta State, koin digital seperti dogecoin dan bitcoin bukan hanya menjadi simbol pemberontakan terhadap sistem keuangan tradisional, tetapi juga harapan baru bagi ekonomi yang lebih inklusif dan merata.

Meskipun pemerintah Nigeria telah mengambil langkah-langkah tegas untuk membatasi perdagangan aset digital, antusiasme masyarakat terhadap mata uang kripto tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Di wilayah utara yang konservatif, seperti Katsina dan Borno, koin meme seperti dogecoin mendapatkan popularitas yang semakin meningkat. Sementara itu, di Delta State, yang dikenal sebagai jantung layanan keuangan, bitcoin tetap menjadi bintang yang bersinar terang.

Seorang pengacara terkemuka Nigeria menyerukan kepada pihak berwenang untuk tidak hanya melihat kripto sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk membentuk masa depan keuangan yang lebih stabil dan transparan. Dengan regulasi yang tepat, industri kripto dapat memberikan dampak signifikan pada perekonomian Nigeria.

Baca juga:

Di daerah dengan infrastruktur perbankan yang terbatas, stablecoin seperti USDT menjadi pilihan yang menarik. Laporan dari Nairametrics mengungkapkan bahwa di negara bagian seperti Ebonyi, Anambra, Jigawa, Bauchi, dan Enugu, USDT menjadi primadona yang diminati karena stabilitasnya yang menawarkan keamanan di tengah fluktuasi pasar yang tidak terduga. Ethereum, dengan teknologi blockchain yang canggih, menjadi primadona di wilayah tenggara Nigeria, menandakan era baru dalam adopsi teknologi finansial.

Dilansir BitcoinNews, Senator Ihenyen, mitra utama di Infusion Lawyers, dengan tegas menyatakan bahwa minat Nigeria terhadap mata uang kripto tidak akan surut. Beliau menekankan pentingnya “regulasi berbasis risiko operasional” yang akan memungkinkan industri kripto berkembang sambil meminimalisir potensi risiko. “Kita membutuhkan regulasi kripto yang matang,” ujar Ihenyen, “yang tidak hanya melindungi konsumen tetapi juga mendukung inovasi dan pertumbuhan.”

Laporan Nairametrics juga menyoroti bahwa banyak warga Nigeria beralih ke aset kripto sebagai alternatif dari dolar AS yang semakin sulit didapatkan. Aset kripto seperti BTC (Bitcoin) dan USDT (Tether) digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi yang terus meroket.