PBB Dukung Proposal Gencatan Senjata Gaza, Dubes Palestina: Beban Ada di Pihak Israel

JAKARTA - Otoritas Palestina menyambut baik resolusi terkait gencatan senjata konflik di Gaza yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB pada Hari Senin, namun tanggung jawab untuk mengimplementasikannya ada di tangan Israel, kata Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour.

Duta Besar Mansour mengatakan, resolusi tersebut merupakan "langkah ke arah yang benar" dan disambut baik oleh "semua warga Palestina".

"Kami menginginkan gencatan senjata," katanya, melansir CNN 11 Juni.

"Beban ada di pihak Israel untuk mengimplementasikan resolusi ini dan segera memberlakukan gencatan senjata, serta melakukan pertukaran tahanan Palestina dan menjadikan gencatan senjata ini sebagai gencatan senjata permanen," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Hari Senin mendukung proposal gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mendesak militan Palestina untuk menerima kesepakatan yang bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama delapan bulan, seperti melansir Reuters.

Sebanyak 14 anggota DK PBB memberikan suara untuk resolusi yang mendukung rencana gencatan senjata tiga fase yang ditetapkan oleh Presiden Biden pada tanggal 31 Mei. Sementara, Rusia memilih abstain dari pemungutan suara.

Resolusi itu menyambut baik usulan gencatan senjata baru, menyatakan Israel telah menerimanya, meminta Hamas untuk menyetujuinya, dan "mendesak kedua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa syarat."

Resolusi tersebut juga merinci usulan tersebut dan menjelaskan bahwa "jika negosiasi berlangsung lebih lama dari enam minggu untuk tahap pertama, gencatan senjata akan tetap berlanjut selama negosiasi terus berlanjut."

Namun, resolusi tersebut tidak memuat cukup banyak perincian untuk Moskow. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menanyakan apa yang secara khusus disetujui Israel, mengatakan Dewan Keamanan seharusnya tidak menandatangani perjanjian dengan "parameter yang tidak jelas."

"Kami tidak ingin menghalangi resolusi tersebut hanya karena sejauh yang kami pahami, resolusi tersebut didukung oleh dunia Arab," kata Duta Besar Nebenzia kepada dewan.

Mengenai kemungkinan Hamas menerima atau menolak kesepakatan tersebut, Dubes Mansour mengatakan, ia "tidak mendengar ada orang Palestina yang (mengatakan) apa pun selain menyambut baik resolusi ini."