Jenis Olahraga yang Cocok untuk Orang dengan Penyakit Parkinson
JAKARTA - Olahraga memainkan peran penting dalam menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan. Para ahli percaya kalau hal ini dapat memperbaiki gejala spesifik beberapa penyakit, seperti parkinson.
Gejala awal penyakit parkinson termasuk tangan gemetar, gaya berjalan terseok-seok, dan gerakan fisik yang melambat secara keseluruhan. Untuk melawan kondisi tersebut, Harvard Health Letter merekomendasikan olahraga teratur. Tapi, jenis olahraga apa yang perlu dilakukan?
“Olahraga teratur membantu menjaga fungsi motorik pada pasien [parkinson] dan dapat memperlambat perkembangan penyakit,” kata Dr. Andrew Feigin, direktur eksekutif Institut Marlene dan Paolo Fresco untuk Gangguan Parkinson dan Gerakan di NYU Langone Health di New York .
“Kami secara rutin merekomendasikan olahraga teratur kepada semua pasien Parkinson kami. Tentu saja, pasien memiliki kapasitas olahraga yang berbeda-beda tergantung pada banyak faktor, termasuk tingkat keparahan parkinson, namun kami menganjurkan olahraga,” kata Feigin dilansir dari Medical News Today, Kamis, 6 Juni.
“Dulu, rekomendasi olahraga belum sespesifik saat ini. Dengan pemahaman baru tentang manfaat olahraga, kami memberikan panduan yang lebih spesifik: penelitian ini dan penelitian lain sebelumnya menekankan bahwa olahraga harus berintensitas tinggi, dengan penelitian sebelumnya merekomendasikan intensitas untuk mencapai 80 hingga 85 persen detak jantung maksimum selama 30 menit 3 atau 4 kali seminggu,” lanjut feign.
“Tentu saja kami menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli jantung sebelum memulai program intensitas tinggi,” tambah Dr. Petrossian.
Dr Petrossian mengatakan dia biasanya menyarankan olahraga intensitas rendah atau tanpa dampak sambil mempertahankan intensitas tinggi. Contoh jenis latihan ini antara lain:
- jalan cepat
- renang
- aerobik air
- bersepeda
“Juga, sesuai dengan penelitian sebelumnya, kami merekomendasikan latihan ketahanan progresif dengan peningkatan beban atau pengulangan latihan kekuatan dua kali seminggu,” lanjut Dr. Petrossian.
“Kami juga menyarankan pasien untuk melakukan peregangan, latihan keseimbangan, penguatan inti tubuh, dan latihan berbasis keterampilan seperti yoga, menari, tinju, pingpong, dan Pilates.”
Baca juga:
“Olahraga dapat membantu mengurangi gejala parkinson dalam jangka pendek, meningkatkan energi, meningkatkan panjang dan keseimbangan langkah, mencegah jatuh, meningkatkan kualitas tidur dan suasana hati, serta meningkatkan kognisi,” lanjutnya.
“Manfaat gejala ini ditambahkan ke manfaat pencegahan jangka panjang. Selain penelitian baru yang menunjukkan berkurangnya penyebaran alpha-synuclein, pelepasan BDNF bersifat neuroprotektif. Olahraga juga dapat meningkatkan aliran darah otak melalui angiogenesis.”