Eksklusif Ashira Zamita, Menikmati Peran Sebagai Penyanyi dan Penulis Lagu
JAKARTA - Memulai perjalanan di industri hiburan sebagai aktris dan penyanyi anak, Ashira Zamita secara konsisten menjalani dunia musik dan keaktoran selama enam tahun belakangan. Khusus untuk kariernya di dunia musik, dara 22 tahun itu sudah merilis dua single tahun ini, “Si Perkasa” dan “Raja dan Ratu”.
Berdasarkan cerita yang didapat dari kedua orang tuanya, Ashira menyebut dirinya mulai menampilkan minat dan bakat terhadap musik sejak usia dua tahun. Orang tuanya mendukung, Ashira mulai mengikuti lomba dan menjalani beberapa kursus musik.
“Karena aku anaknya itu senang tampil. Dari kecil aku udah ngomong ke orang tua untuk ikut lomba. Kebetulan keinginan itu didukung sama orang tua, aku juga ikut les nyanyi dan alat musik,” kata Ashira Zamita saat berkunjung ke kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Berbagai macam perlombaan diikuti Ashira dan hasilnya diakui cukup baik. Tidak kurang dari seratus piala, mulai dari juara pertama hingga juara harapan, diterimanya dari perlombaan tersebut. Bahkan, ia juga mengikuti lomba menulis puisi, yang disebut sebagai awal mula dari ketertarikannya menulis lagu.
Dua lagu yang disebut diatas merupakan hasil ciptaan dari Ashira sendiri, tentunya dengan bantuan beberapa musisi dalam penggarapannya. “Si Perkasa” yang lebih dulu dirilis pada awal tahun ini disebutnya sebagai salah satu lagu yang menandakan proses rebranding-nya sebagai seorang penyanyi.
Baca juga:
“Karena aku merasa di zaman sekarang musisi bisa punya banyak personality, dan aku rasa sah-sah aja buat kita rebranding. Kebetulan di lagu Si Perkasa ini bisa dibilang lembaran pertama aku menulis dengan gaya yang aku pengin,” kata Ashira.
“Dari segi musik, aku bilang genre aku itu DTT, Di Tengah-Tengah, jadi aku bilang ya genre aku Ashira aja. Karena as a person aku ngerasa in the middle banget, nggak terlalu ke kiri dan nggak terlalu ke kanan. Jadi Si Perkasa lumayan bisa menjelaskan sih gimana si DDT itu berbunyi,” lanjutnya.
“Si Perkasa” bagi Ashira telah membuka pintu untuk menuju sesuatu yang baru. Dengan mengandalkan kekuatan lirik, lagu ini memuat diksi yang tidak biasa dan beberapa kiasan, namun masih mudah untuk dipahami pendengar.
“Banyak produser yang udah pernah kerja sama aku, mereka bilang kalau aku nulis Bahasa Indonesia itu aku punya beberapa diksi dan mungkin penyampaian yang bisa dibilang nggak terlalu literal, jadi masih ada kiasan-kiasan dan bahasa-bahasa yang lumayan sastrawi, tapi orang masih ngerti,” kata entertainer 22 tahun ini.
Merangkai dari Awal
Lagu ini juga menjadi pengalaman baru bagi Ashira sebagai penulis lagu, pasalnya ia berperan aktif sejak awal penulisan lagu hingga akhirnya diperdengarkan ke publik.
“Ini yang mungkin serunya dari bermusik, aku nggak tahu ya karena aku belum temuin di akting, karena aku benar-benar bisa nge-build dari nol, aku bisa mengalihwahanakan perasaan aku ke dalam nada dan lirik,” ujar Ashira.
“Waktu itu aku sempat curhat, sebenarnya ini tentang maskulinitas, kenapa sih laki-laki jarang nunjukin emosinya. Untungnya pas udah jadi, pendengar sih bilang ini lumayan banyak interpretasinya, jadi universal lah, bisa buat pasangan, keluarga, dan diri sendiri juga,” sambungnya.
Jika “Si Perkasa” adalah lagu yang ditujukan untuk menguatkan dengan menghadirkan sisi feminisme, maka “Raja dan Ratu” menjadi kebalikannya, dengan menampilkan sisi seorang wanita yang mudah jatuh cinta.
“Lagu ini berdasarkan kisah pribadi aku di tahun 2018, ketika aku ketemu sama laki-laki, baru lima menit ngobrol udah kayak 'gue jatuh hati sama lu',” tutur Ashira.
“Kalau Si Perkasa mungkin cocok buat orang-orang yang lagi capek hidup. Tapi Raja dan Ratu buat cewek-cewek yang hobi nge-halu. Aku sih pengin menghadirkan itu, pengin meromantisasi anak-anak sekarang yang mudah jatuh hati,” imbuhnya.
Menulis lagu dari cerita yang dialami sendiri juga menjadi penting untuk Ashira. Jika sebelumnya, gaya penulisan lagu didasarkan pada pengalaman yang dirasakan banyak orang, kali ini Ashira ingin menulis lagu yang menceritakan dirinya sendiri.
“Mungkin karena inspirasi aku Taylor Swift, NIKI, Tori Kelly dan Olivia Rodrigo, kan mereka kalau bikin lagu personal. Jadi aku yaudah, aku juga mau nih orang-orang tahu tentang kehidupan percintaan aku, tentang apa yang aku rasakan tanpa aku harus cerita,” tuturnya.
“Karena faktanya banyak sekali anak-anak seumuran aku yang merasa pengin punya teman. Jadi, kita berbagi suka dan duka itu lewat lagu yang aku ciptain.”
Bagi Ashira, capaian tertinggi sebagai seorang musisi adalah ketika pendengarnya saling berbagi pesan dan menumpahkan emosi mereka itu lewat lagu. Dia ingin dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang bisa berdampak baik untuk banyak orang.
“Sebenarnya ini cheesy banget, cuman aku selalu bilang titik tertinggi aku berkarya entah di musik atau seni peran, aku pengin bisa create a good impact buat orang. Dan aku ingin menjadi representasi untuk orang,” pungkas Ashira Zamita.