Seperti Biasa, Jelang Idul Adha Harga Bahan Pokok Melonjak Hampir 100 Persen

TANGERANG - Menjelang Idul Adha sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan di Pasar Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Penjual mengeluh lantaran kenaikan hampir mencapai 100 persen. Akibatnya, terjadi penurunan daya beli.

Tuti, seorang pedagang sayur, mengaku kenaikan harga terjadi sejak satu bulan yang lalu. Menurut Tuti, kenaikan harga tersebut dipicu faktor cuaca yang mengakibatkan petani gagal panen. Terlebih mendekati Hari Raya Idul Adha.

“Hampir sebulan, bawang Bombay naiknya dratis. Bombay itu biasa Rp30 ribu sekarang Rp60-70 ribu. Bawang merah biasa Rp40 ribu, sekarang Rp65 ribu. Kol biasa Rp10 ribu sekarang Rp15 ribu,” kata Tuti saat ditemui di Pasar Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa, 21 Mei.

“Tomat biasa Rp15-20 ribu sekarang Rp25 ribu. Jadi rata-rata naiknya mencapai 100 persen. Makanya, enggak pada beli,” sambungnya.

Tuti juga menuturkan, dengan kenaikan sejumlah bahan pokok, ia mengalami penurunan omzet.

“Pengaruh, harusnya bisa sekian (jumlah target). Sekarang cuma segini. Yang jelas belanja orang yang enggak mahal-mahal. Karena di sini masyarakat ekonomi ke bawah belanjanya irit. Makanya kayak bombay 1 cuma Rp7 ribu, biasa cuma Rp3 ribu,” ungkapnya.

Sementara itu, Wati, salah seorang pembeli, mengaku pasrah dengan kondisi saat ini. Meski mengalami kenaikan harga bahan pokok, seperti tomat hinga bawang merah, ia mengaku tetap harus membelinya. Karena baginya, bumbu-bumbu itu sangat penting untuk masakannya.

“Mau enggak mau dibeli. Tapi ya pengennya enggak terlalu mahal gitu kan,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat menstabilkan harga sayuran yang saat ini mengalami kenaikan harga.