Google Investasikan Rp17,4 Triliun untuk Perluasan Pusat Data di Finlandia untuk Mendorong Pertumbuhan Bisnis AI di Eropa
JAKARTA - Google, yang dimiliki oleh Alphabet, akan menginvestasikan lebih dari 1 miliar euro (Rp17,4 triliun) untuk perluasan kampus pusat datanya di Finlandia. Hal ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan bisnis kecerdasan buatan (AI) di Eropa, demikian pernyataan Google pada Senin, 20 Mei.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pusat data telah berlokasi di negara-negara Nordik karena iklim yang lebih dingin, keringanan pajak, dan ketersediaan energi terbarukan yang melimpah di wilayah tersebut. Namun, tetangga Finlandia seperti Swedia dan Norwegia baru-baru ini semakin kritis terhadap hosting pusat data, di mana beberapa ahli industri berargumen bahwa negara-negara Nordik seharusnya menggunakan energi terbarukan mereka untuk produk seperti baja hijau yang dapat memberikan nilai surplus lebih tinggi di negara tersebut.
Namun, kapasitas tenaga angin Finlandia telah meningkat begitu pesat dalam beberapa tahun terakhir, sebesar 75% menjadi 5.677 megawatt pada tahun 2022 saja, sehingga pada hari-hari berangin, harga listrik turun hingga negatif, menurut statistik industri. Oleh karena itu, masih ada kapasitas terbarukan yang tersedia untuk pusat data seperti milik Google, yang mengakuisisi tenaga angin di Finlandia di bawah kontrak jangka panjang.
Baca juga:
- 5 Fitur Terbaik yang Akan Tersedia di Android 15
- Startup Prancis Pasqal Akan Menempatkan Komputer Kuantum Pertama di Arab Saudi
- Institut Keselamatan AI Inggris Akan Buka Kantor di AS untuk Tingkatkan Kolaborasi Internasional
- Prancis Jadi Tuan Rumah Konferensi VivaTech untuk Tegaskan Peran Sebagai Pusat AI Global
Para analis percaya konsumsi daya pusat data akan meningkat secara masif karena pertumbuhan cepat penggunaan AI, yang juga dikutip Google sebagai salah satu alasan di balik keputusan investasinya, selain pusat data Hamina di Finlandia yang sudah beroperasi dengan 97% energi bebas karbon.
"Panas yang keluar dari pusat data kami di Finlandia akan dialihkan ke jaringan pemanas distrik di Hamina, mencakup rumah tangga lokal, sekolah, dan bangunan layanan publik," kata Google dalam pernyataannya. Google menambahkan bahwa pihaknya bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih di seluruh operasi dan rantai nilainya pada tahun 2030.
Selain investasi di Finlandia, raksasa pencarian dan cloud tersebut mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan membangun pusat data baru di Belanda dan Belgia.