Kemenag Upayakan Penyaluran Makanan pada Puncak Haji Tak Terkendala
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan tengah berupaya memastikan penyaluran makanan kepada jamaah haji pada masa puncak penyelenggaraan haji tidak terkendala karena adanya penutupan sejumlah jalan, melalui negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
"Kami saat ini sedang bernegosiasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kementerian, maupun dengan pemda setempat agar transportasi yang membawa makanan jamaah haji diperbolehkan lewat pada saat penutupan-penutupan jalan di sekitar Makkah," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, dilansir ANTARA, Senin, 20 Mei.
Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR tentang pembahasan seputar Kesiapan Pelaksanaan Haji 2024 itu, Hilman mengatakan meskipun puncak haji akan terjadi pada 9 Dzulhijjah, pada masa pra-puncak dan pasca-puncak haji itu diperkirakan angkutan pembawa makanan bagi jamaah haji akan mengalami kendala untuk sampai kepada jamaah karena penutupan sejumlah jalan di Makkah.
Sebelumnya diketahui menu katering yang disiapkan dengan cita rasa Nusantara mendapat sambutan positif dari para peserta calon haji Indonesia yang sudah tiba di Madinah Al Munawarrah.
Peserta calon haji asal Makassar, Irwan Muhammad Idrus, mengatakan selama berada di Madinah selalu mendapatkan jatah makan tepat waktu.
"Saya menilai pelayanan selama ini sudah sangat bagus. Makanan masih dalam keadaan hangat dan rasanya sesuai lidah," ujarnya.
Soal menu dan rasa, menurut Irwan, sudah sesuai dengan lidah selera khas Nusantara. "Alhamdulillah ketika makan selalu habis, tidak ada sisa," katanya.
Baca juga:
- Sandiaga Bakal Menolak Jika Ditawari Jadi Menteri Prabowo: Banyak yang Lebih Berkeringat
- Hamas, Houthi dan Hizbullah Berduka atas Kematian Presiden Iran Raisi
- Pemerintah Iran Sampaikan Belasungkawa, Puji Presiden Raisi Pekerja Keras Tak Kenal Lelah
- Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Dievakuasi ke Tabriz
Irwan berharap pelayanan dan menu yang baik ini dapat dijaga sampai mereka meninggalkan Madinah. Sebab, menu yang sesuai lidah orang Indonesia dapat menjaga kondisi kebugaran jamaah.
"Ketika kita melakukan ibadah pada puncak haji nanti dalam keadaan sehat walafiat," kata dia.
Distribusi, menu, dan cita rasa katering jamaah menjadi perhatian khusus petugas haji karena makanan menjadi sumber penting bagi jamaah dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
Penanggung jawab katering sektor 2 Madinah Zainul Fattah Akbar menjelaskan pihaknya selalu memastikan katering yang dikirim perusahaan dalam keadaan baik.
"Semua makanan masih dalam keadaan hangat dan higienis," kata Zainul.
Makanan jamaah dikemas dalam bentuk box agar tetap hangat, makanan disimpan dalam kotak pemanas. Untuk menjaga kebersihan makanan, semua petugas katering menggunakan penutup kepala, masker, dan sarung tangan.