Menguak Kebiasaan Pengemudi Mobil yang Memiliki Ciri Psikopat
JAKARTA - Jika Anda sering mengemudi di jalanan tak jarang mengamati keanehan yang dilakukan pengemudi lain yang kadang membuat geleng-geleng kepala. Bahkan, keanehan itu tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tapi juga pengemudi lain di sekitarnya. Ambil contoh, menyalip mobil di depannya secara tiba-tiba, atau tiba-tiba melambat di jalan tol karena ponselnya menerima notifikasi, berbahaya bukan?
Namun, ada penelitian terbaru yang meneliti soal ini menunjukkan bahwa ada satu kebiasaan mengemudi yang dapat mengindikasikan bahwa seseorang dengan perilaku demikian mungkin memiliki kejiwaan psikopat.
Peneliti dari University of Regensburg, dilansir dari Daily Mail, 15 Mei, menemukan korelasi signifikan antara sifat psikopat dan penggunaan ponsel saat mengemudi. Mereka yang memiliki skor tinggi untuk sifat-sifat kepribadian gelap—Machiavellianisme, narsisme, dan psikopat—jauh lebih mungkin menggunakan ponsel mereka saat berkendara dan merasa tidak bersalah dengan itu.
Penelitian ini membuka mata bahwa kebiasaan sederhana seperti menggunakan ponsel saat berkendara dapat mengungkap banyak tentang kepribadian seseorang. Jadi, lain kali Anda melihat seseorang sibuk dengan ponselnya di jalan, mungkin tidak hanya sekadar ketidakpedulian terhadap keselamatan.
Studi ini mengumpulkan data dari 989 pengemudi di Jerman yang mengikuti survei untuk mengukur tiga sifat kepribadian gelap tersebut, dengan skala satu hingga lima. Hasilnya, 61 persen dari peserta mengakui menggunakan ponsel mereka saat mengemudi setidaknya sesekali.
Baca juga:
Psikopat dan Pelanggaran lalu Lintas
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa pengemudi dengan tingkat psikopat tinggi memiliki kemungkinan sepertiga lebih besar untuk melakukan pelanggaran lalu lintas dalam 12 bulan terakhir dibandingkan rata-rata. Misalnya, bagi seseorang dengan skor psikopati minimal satu, kemungkinan mereka melakukan pelanggaran lalu lintas adalah 9,89 persen. Namun, untuk mereka yang memiliki skor psikopati tertinggi (4,33), probabilitas ini melonjak hingga 56 persen.
Selain itu, orang dengan skor tinggi pada narsisme dan psikopat cenderung merasa kurang bersalah tentang perilaku berkendara mereka yang bermasalah. Mereka yang memiliki sifat Machiavellianisme, yang sering dikaitkan dengan perilaku manipulatif, lebih mungkin mencoba menyembunyikan penggunaan ponsel mereka.
Studi ini juga menyoroti problematic smartphone use (PSU), yaitu penggunaan ponsel secara berlebihan hingga mengganggu aspek kehidupan lainnya. PSU ternyata menjadi variabel terkuat penggunaan ponsel saat berkendara, terlepas dari sifat kepribadian lainnya. Mereka yang menjawab positif pada pertanyaan seperti "Ketika saya bosan saat mengemudi, saya menghabiskan waktu dengan ponsel saya" cenderung memiliki PSU yang lebih tinggi.
Sementara di Amerika Serikat (AS), data dari National Highway Traffic Safety Administration menunjukkan bahwa pada tahun 2019, 3.142 orang tewas dalam kecelakaan mobil di AS dikarenakan kelalaian pengemudi, dan 422 di antaranya diakibatkan penggunaan ponsel.
Para peneliti menyarankan untuk mengurangi tingkat PSU dalam kehidupan sehari-hari, sehingga juga berpengaruh ketika berkendara dan PSU harus menjadi fokus dalam intervensi keselamatan publik.