Dinkes Tangerang Sebut Fogging Bukan Solusi Utama Basmi Nyamuk Demam Berdarah
BANTEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Banten mengungkapkan pelaksanaan fogging untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti bukanlah langkah terakhir yang mutlak atau bukan solusi utama.
“Penting bagi masyarakat Kota Tangerang untuk memahami bahwa tidak semua situasi memerlukan fogging. Terlalu sering, permintaan fogging muncul ketika ada kasus DBD, padahal tanpa tindakan lain seperti pencegahan sanitasi lingkungan, fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa tanpa mempengaruhi jentik dan telur nyamuk,” kata Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni di Tangerang, Antara, Senin, 13 Mei.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga awal Maret 2024 kasus DBD sudah mencapai 16 ribu dalam skala nasional. Jumlah tersebut melonjak 130,3 persen dibanding tahun lalu.
Dini pun menjelaskan, fogging memang dapat membantu membunuh nyamuk dewasa Aedes Aegypti, namun efeknya hanya sementara dan tidak efektif untuk memberantas DBD secara menyeluruh. Bahkan, asap fogging bisa berpengaruh terhadap kesehatan.
Lalu fogging hanya menciptakan rasa aman secara palsu di kalangan masyarakat dan mengalihkan perhatian dari tindakan pencegahan DBD.
"Sebenarnya yang lebih efektif yakni 3M Plus dan PHBS. Fogging hanyalah cara untuk menenangkan masyarakat dengan mengorbankan kesehatan lainnya,” kata dia
Sementara itu cara efektif memberantas DBD yakni dengan 3M Plus seperti menguras bak mandi, toren dan tempat penampungan air lainnya minimal seminggu sekali. Lalu menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi, toren dan drum, mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, ban bekas dan botol plastik, plus, meletakkan abate atau larvasida di tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk dan membersihkan lingkungan secara rutin.
Lalu melibatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, yakni dengan menerapkan program satu rumah satu juru pemantau jentik.
Kemudian menggunakan obat nyamuk yang aman dan efektif sesuai dengan petunjuk penggunaan. Gunakan pula pembunuh jentik nyamuk. Pembunuh jentik yang paling dikenal adalah temefos.
Baca juga:
- Tak Bikin Untung, DPRD Minta Pemprov DKI Ambil Alih Kelola JIS dan TIM dari Jakpro
- Karimata Jadi Tamu Spesial di Symphonesia Lintas Era: Musik 80
- Diredam Aparat, Demo Solidaritas Palestina di Kampus AS Justru Merembet ke Perancis dan Australia
- 32 Korban Luka Kecelakaan Maut Bus di Subang Dibawa ke 3 RS di Depok
"Obat ini sangat efektif, meskipun digunakan dalam dosis rendah," kata dia.