Gerindra Ungkap Rencana Prabowo-Gibran Penuhi Janji Kampanye
JAKARTA - Setelah tercatat menang suara di Pilpres 2024 dan lolos gugatan MK, pasangan Prabowo-Gibran akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Oktober mendatang. Kini keduanya sudah mulai menyiapkan rencana untuk pemenuhan janji politik saat kampanye.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang ingin konsentrasi mewujudkan janji-janji yang pernah diutarakan.
“Maka konsentrasi pemerintahan yang akan datang ingin menciptakan janji-janji yang sudah diutarakan dalam kampanye-kampanye, dalam debat presiden dan wakil presiden yang kita dapatkan dari berbagai dokumen,” kata Mizani di acara halal bihalal bersama Ikatan Keluarga Besar Tegal se-Jabodetabek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dilansir dari ANTARA, Minggu 12 Mei.
Untuk itu, kata dia, Prabowo berupaya memastikan kondisi masyarakat Indonesia tetap guyub dan bersatu setelah terpilih menjadi presiden RI periode 2024-2029.
“Yang akan dilakukan oleh Pak Prabowo setelah jadi Presiden tentu saja beliau memastikan bahwa situasi masyarakat Indonesia dalam tetap dalam keadaan guyub, tetap dalam keadaan rukun, tetap dalam keadaan tenteram, dan tetap dalam keadaan bersatu seperti sekarang ini,” katanya.
Menurut dia, syarat pembangunan dalam setiap pemerintahan adalah kebersamaan. “Tidak mungkin ada pembangunan tanpa ada ketenangan. Tidak mungkin ada ketenangan tanpa ada persatuan, tidak mungkin ada persatuan kalau tidak ada kebersamaan dan kegotong-royongan karena itu Pak Prabowo akan terus menciptakan persatuan, keguyuban, kebersamaan, dan kerukunan dalam kehidupan masyarakat kita,” ujarnya.
Baca juga:
Dia menuturkan bahwa upaya menjaga persatuan dan kebersamaan tersebut tampak dari silaturahmi politik yang dilakukan Prabowo ke berbagai partai politik koalisi dan nonkoalisi setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
“Maka itu kita saksikan Pak Prabowo datang ke berbagai macam partai politik, baik yang mendukung ataupun yang tidak mendukung dalam Pilpres 2024 yang lalu. Kenapa itu dilakukan? Untuk terus menjaga komunikasi, kebersamaan, agar di antara para pemimpin masyarakat, pemimpin politik itu tetap bersatu,” tutur Wakil Ketua MPR RI itu.