Percaya Dirinya Djokovic Berlaga di French Open

JAKARTA - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic berada dalam kepercayaan diri tinggi dan yakin ia akan berada dalam performa terbaiknya untuk French Open, dan berharap dapat membuktikannya pada Italian Open yang mulai bergulir Rabu, 8 Mei.

Petenis Serbia itu mengatakan bahwa fokusnya adalah pada Paris, Wimbledon dan Olimpiade dan dia memiliki alasan strategis untuk melewatkan ajang di Madrid baru-baru ini.

"Itu bukan bagian dari jadwal. Rencananya datang ke sini. Itu pada dasarnya," kata Djokovic dalam konferensi pers Italian Open di Roma, dikutip dari AFP, Kamis.

Melansir ANTARA, Kamis, 9 Mei, Djokovic, yang akan berusia 37 tahun pada 22 Mei, tepat sebelum French Open dimulai pada 26 Mei, mengatakan ia berharap bisa tampil lebih baik dibandingkan turnamen terakhirnya, Monte Carlo Masters, di mana ia kalah dari Casper Ruud di semifinal.

"Saya berada di jalur yang baik untuk mencapai puncak di Roland Garros di Paris," ujar Djokovic.

"Mudah-mudahan, di sini, di Roma, saya bisa bermain lebih baik daripada di Monte-Carlo. Harapannya, tentu saja, adalah selalu melangkah jauh, tapi mari kita lihat."

Unggulan teratas Djokovic, yang sudah enam kali menjuarai Italian Open, mendapat bye di babak pertama. Ia mengatakan durasi turnamen yang lebih panjang hingga hampir dua minggu mempengaruhi pilihan jadwal.

"Konsepnya berbeda sekarang, pertama kalinya Roma dan Madrid menjadi ajang yang berlangsung hampir dua pekan, seperti Indian Wells, Miami," kata Djokovic.

"Ini memberi Anda lebih banyak waktu untuk pulih di antara pertandingan jika Anda terus tampil di turnamen, yang menurut saya berguna bagi saya."

Saat ini Djokovic terus merombak timnya, dia mempekerjakan kembali mantan fisioterapis Miljan Amanovic untuk "minggu-minggu tertentu" musim ini.

Amanovic bekerja untuk Djokovic dari 2007 hingga 2017, dan kemudian dari 2018 hingga 2022.

Djokovic telah memberhentikan beberapa staf dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pelatih Goran Ivanisevic dan tim publisitas.

"Saya mendukung adanya tim dan rombongan yang berkualitas di sekitar Anda, memiliki orang-orang yang ahli di bidangnya, yang punya pengalaman, yang punya pengetahuan, yang juga paham psikologi," ujar Djokovic.

"Mereka tahu bagaimana mendekati Anda secara emosional ketika Anda membutuhkan bantuan atau ketika Anda membutuhkan ruang."

"Kalian menghabiskan banyak waktu dalam tur bersama."

"Anda lebih sering bertemu mereka dibandingkan keluarga, terutama saat Anda masih muda, saat Anda bepergian setiap minggu dalam setahun," pungkasnya.