Curiga dan Berpikiran Buruk pada Pasangan, Apakah Wajar? Begini Penjelasan Ahli

JAKARTA – Kecurigaan dapat hadir dalam benak setiap orang. Sesekali atau dua, menurut ahli itu wajar. Tetapi apakah sering merasa pasangan pasti akan meninggalkan Anda? Tunggu, mengutip ulasan dari seorang psikolog ada tiga perihal umum yang memicu timbulnya rasa insecure.

Dilansir dari Psychology Today, Senin, 8 Maret, Melanie Greenberg, Ph.D. menerangkan tentang pemicu perasaan curiga dan tidak aman. Pertama, mengalami kegagalan atau penolakan tak lama dari rasa insecure hadir.

Setiap peristiwa yang dilalui memengaruhi suasana hati bahkan perasaan kita tentang diri sendiri. Sebuah penelitian menemukan bahwa sebesar 40 persen tingkat kebahagiaan seseorang dipengaruhi oleh peristiwa ‘baru-baru ini’.

Jika Anda baru saja mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan, terutama yang berkaitan dengan kegagalan, merasa tak berharga, dan mengalami penolakan, maka besar pengaruhnya memicu rasa curiga dan kurang bahagia.

Kedua, kurang percaya diri di tengah situasi sosial misalnya ketika ada acara keluarga dan merasa takut dievaluasi oleh orang lain. Efeknya, seseorang memilih menutup diri dan tidak berelasi sosial. Yang digarisbawahi adalah kritik dan rasa percaya diri.

Ini mengapa seseorang perlu memiliki rasa percaya diri yang cukup ketika berhubungan sosial maupun hubungan asmara. Kedua relasi ini saling berkaitan, jika di satu bagian kurang maka dapat membuat lapuk di bagian lain.

Untuk menyabotase rasa curiga dan berpikiran buruk pada pasangan, selami kemampuan Anda. Bahwasanya seseorang yang insecure merasa buruk padahal realitasnya tidak selalu seburuk yang diduga.

Ketiga, insecure bisa dipicu oleh perfeksionisme. Banyak orang memiliki standar dan acuan yang sangat tinggi sehingga kadang melampaui batas diri. Siapa sih yang tidak ingin memiliki pasangan setia penuh cinta, memiliki rumah yang mewah, karir cemerlang, rumah tangga yang bahagia, dan hal lain yang ideal.

Tetapi dibalik setiap harapan ada yang tak sesuai kenyataan. Sulit menerima kenyataan yang terjadi membuat kerja jadi lebih ekstra dan bertunaslah kecewa.

Jika terus menerus merasa kecewa dan menyalahkan diri sendiri karena tak sempurna, Anda akan mulai merasa curiga dan tidak berharga. Saran dari Greenberg, cobalah untuk mengevaluasi diri berdasarkan berapa banyak usaha yang telah dilakukan.

Alih-alih curiga dan berpikiran buruk pada pasangan, Anda berdua dapat saling terbuka, berkomunikasi secara intens, mencoba fokus membangun ikatan emosional, dan kualitas hubungan bersama pasangan.