Serius Digarap, Gerindra Sebut Ide Presidential Club Sudah jadi Keinginan Prabowo Sejak 2014
JAKARTA - Waketum Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan keinginan Presiden terpilih, Prabowo Subianto membentuk perkumpulan presiden-presiden terdahulu atau presidential club adalah hal yang serius untuk direalisasikan. Bahkan, kata dia, ide tersebut sudah disampaikan Prabowo sejak pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 lalu.
"Saya ingat betul, mungkin sekitar tahun 2014 Pak Prabowo itu pernah sampaikan ide tersebut, mengakomodir para presiden yang pernah menjabat. Bahkan beliau enggak sebut mantan presiden karena presiden itu kan jabatan tidak ada bekasnya, jadi periodenya aja, presiden ketujuh ke enam kelima. Nah ini harus dimintai pendapatnya, jadi ini sangat serius," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Mei.
Habiburokhman mengatakan, komunikasi Prabowo dengan para presiden terdahulu baik dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo masih terjalin sangat baik.
"Nah, kalau teman-teman menanyakan khusus dengan ibu Megawati, banyak hal yang tidak bisa saya sampaikan secara detil dan terbuka dulu. Tapi secara umum hubungannya baik banget dan secara prospeknya baik banget," lanjutnya.
Karena itu, Wakil Ketua Komisi III DPR itu meyakini pertemuan Prabowo dan Megawati tidak lama lagi akan dilakukan dan presidential club akan terwujud. Menurutnya, Prabowo masih punya banyak waktu untuk bertemu Megawati sebelum dilantik sebagai presiden ke-8 RI pada Oktober mendatang.
"Kita tunggu saja, kan waktu lama kita sampai pembentukan kabinet. Itu kick off pemerintahan Prabowo itu kan tanggal 20 oktober masih sekitar 5 bulanan, saya pikir itu waktunya lega sekali untuk persiapan pembentukan presidential club tersebut," katanya.
Habiburokhman juga meyakini ide presidential club sudah sampai ke telinga Megawati. Sebab para Jubir partai sudah saling berkomunikasi.
Baca juga:
- Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg 2024, Ketua KPU Ditegur Ketua MK
- Hakim MK Tegur Idham Holik Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, KPU: Agenda Kita Begitu Padat
- Hakim MK Tegur Sekretariat KPU Gara-gara Komisioner Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg
- Sempat Sekamar di Hotel Bandung, Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Punya Hubungan Gelap dengan Korban
"Kita kan berkomunikasi dengan jubir PDIP juga, kita juga sharing, mereka tidak menunjukkan keberatan terhadap ide ini malah banyak yang menyambut baik harus seperti itu, kenapa? Karena ibu Mega ketika memimpin juga memiliki banyak capaian capaian, memiliki banyak prestasi prestasi yang harus kita lanjutkan saat ini," pungkasnya.