Kemenhub Bakal Copot Status Taruna Terduga Pelaku Penganiayaan Mahasiswa STIP Jakarta

JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mencopot status taruna dari terduga pelaku penganiayaan terhadap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika hingga tewas.

Ketua STIP Jakarta, Ahmad Wahid mengatakan langkah itu dilakukan agar tak terganggungnya proses hukum yang sedang berlangsung.

"Untuk terduga taruna pelaku, BPSDM Perhubungan akan langsung mencopot statusnya sebagai taruna agar tidak mengganggu proses hukum," ujar Wahid dalam keterangannya dikutip Sabtu, 4 Mei.

Sementara untuk manajemen kampus dan seluruh pihak terkait akan kooperatif dalam proses penyidikan yang dilakukan kepolisian.

BPSDMP juga telah memerintahkan untuk membentuk tim guna melakukan investigasi internal terkait kasus penganiayaan tersebut. Langkah ini agar peristiwa serupa tak terjadi kembali

"Menginstruksikan seluruh kampus di lingkungan BPSDM Perhubungan agar lebih meningkatkan pengawasan secara ketat seluruh kegiatan taruna dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut ke depan sesuai dengan peraturan pola pengasuhan," kata Wahid.

Terlepas hal itu, Wahid menyebut pihaknya menyesali terjadinya aksi penganiayaan tersebut. Kemudian, menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Putu Satria Ananta Rustika.

"Sangat menyesalkan terjadinya dugaan tindakan kekerasan di STIP Jakarta dan menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Taruna Putu Satria Ananta Rustika," kata Wahid.

Putu Satria Ananta Rustika menjadi korban penganiayaan hingga tewas pada Jumat, 3 Mei. Kejadian itu terungkap berawal dari orang tua korban yang melaporkan bahwa putranya telah meninggal dunia di STIP.

Mengenai proses penyidikan, polisi menyebut pelaku sudah mulai teridentifikasi. Meski, masih harus dibuktikan dengan rangkaian pemeriksaan.

"Sementara terindikasi ada yang kita sudah curigai," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.