Samsung Bekali Semua Smartphone Terbarunya dengan Memori Internal 512GB
JAKARTA - Meski sedang menghadapi pandemi virus corona, Samsung tak ingin tertahan dalam mengembangkan teknologi perangkatnya. Mulai dari meningkatkan kemampuan kameranya hingga teknologi layar lipat telah dijajalnya.
Kini, vendor smartphone asal Korea Selatan ini dikabarkan sedang memproduksi chipset memori internal dengan kapasitas super besar. Nantinya perangkat Samsung akan secara massal menggunakan memori penyimpanan hingga 512 GB.
Dilansir dari Android Authority, Samsung mengembangkan teknologi Universal Flash Storage (eUFS) generasi 3.1, yang akan ditanamkan pada semua perangkat terbarunya. Di atas kertas, kinerja memori ini bisa mentransfer data dengan kecepatan 1,2 GB per second.
Konstruksi memori penyimpanan ini diklaim dua kali lebih cepat dari SSD PC berbasis SATA konvensional. Hal ini memungkinkan penggunanya untuk menyimpan file video 8K atau ratusan foto dengan resolusi tinggi tanpa harus buffering lama.
Mengutip dari Samsung Newsroom, kemampuan re-write data pada memori internal baru ini bisa dilakukan kurang dari 2 menit untuk mentransfer 100GB data pada ponsel dengan penyimpanan eUFS 3.1.
"Dengan teknologi EUFS 3.1 yang baru mencerminkan komitmen kami untuk mendukung permintaan konsumen untuk menghadirkan ponsel pintar dengan kemampuan lebih baik," ujar Wakil Presiden Eksekutif Memory Sales & Marketing di Samsung Electronics, Cheol Choi dalam keterangan resminya.
Fabrikasi yang digunakan pada chipset memori ini membuat file transfer data berukuran 100GB akan memakan waktu sekitar 1,5 menit saja. Sebagai perbandingan, pada memori penyimpanan generasi sebelumnya memakan waktu sampai 4 menit.
Samsung eUFS 3.1 akan mulai diproduksi dalam dua kapasitas 256GB dan 128GB. Sedangkan untuk kapasitas memori flash 512GB baru akan disematkan untuk perangkat ponsel Galaxy Note 20 yang diperkirakan akan dirilis pada Agustus 2020 mendatang.
Sejak kuartal awal 2020, perusahaan ini sebenarnya telah mengalami penurunan omset produksi dan penjualan unit smartphone terbarunya. Hal ini dikarenakan mewabahnya virus corona atau COVID-19.
Menurut laporan, Samsung ikut menyalahkan virus corona alias COVID-19 atas penjualan Galaxy S20 yang rendah di Korea Selatan. Penurunan tajam jumlah pengunjung yang datang ke toko fisik disebabkan karena ketakutan akan infeksi virus corona.