Biaya Transaksi Bitcoin Melonjak, Komunitas Kripto Nantikan Halving Bitcoin

JAKARTA - Jelang Halving Bitcoin, komunitas kripto kini menyoroti lonjakan biaya transaksi Bitcoin. Hal ini beriringan dengan makin mendekatnya peluncuran Protokol Runes yang diharapkan membawa angin segar bagi para pengguna Bitcoin. Dengan protokol tersebut pengguna Bitcoin mengharapkan perubahan dramatis terkait biaya transaksi yang melonjak.

Sejak awal April, para pelaku pasar kripto telah merasakan dampak yang tidak terelakkan dari peningkatan biaya transaksi Bitcoin. Data yang dihimpun menunjukkan bahwa biaya rata-rata telah melonjak tajam menjadi 133 satoshi per virtual byte, atau setara dengan 19.48 dolar AS (sekitar Rp 278.160) per transaksi. Kenaikan ini bukanlah tanpa alasan; ia merupakan cerminan dari dinamika pasar yang responsif terhadap perubahan dan inovasi.

Halving Bitcoin Jadi Momentum yang Ditunggu-tunggu

Dalam hitungan hari, komunitas Bitcoin akan menyaksikan sebuah peristiwa yang telah lama dinanti: halving. Proses ini akan mengurangi separuh dari hadiah blok yang diterima penambang, sebuah mekanisme yang dirancang untuk mempertahankan kelangkaan Bitcoin. Pada tanggal 18 April 2024, tercatat sekitar 164.000 transaksi atau 220 blok yang masih menunggu konfirmasi, menandakan tingginya aktivitas jaringan yang berujung pada peningkatan biaya transaksi.

Sejak 4 April, telah terjadi lonjakan aktivitas transaksi yang signifikan, dengan lebih dari 450.000 transaksi yang dikonfirmasi per hari selama 11 hari berturut-turut. Tren ini beriringan dengan peningkatan biaya transfer yang dimulai 11 hari yang lalu, melonjak dari 2.86 dolar AS (sekitar Rp 40.860) menjadi 9.09 dolar AS (sekitar Rp 129.780) hanya dalam waktu tiga hari.

Baca juga:

Di tengah persiapan jaringan untuk halving, rata-rata biaya transaksi di jaringan Bitcoin menurut bitinfocharts.com mencapai puncaknya pada 12 April, dengan $24.39 (sekitar Rp 348.170) per transaksi. Saat ini, biaya transfer rata-rata stabil pada 19.48 dolar AS (sekitar Rp 278.160) per transaksi atau 133 satoshi per virtual byte (sats/vB), dengan biaya median sekitar 11.11 dolar AS (sekitar Rp 158.570) atau 75.9 sats/vB.

Inscription Ordinal dan BRC20: Dua Faktor Penggerak

Dua minggu terakhir ini, terjadi peningkatan dalam Inscription Ordinal, dan banyak yang mengaitkan peningkatan biaya ini dengan antusiasme seputar peluncuran Protokol Runes yang akan datang. Protokol ini diharapkan menjadi standar baru dalam penciptaan token yang dapat dipertukarkan di Bitcoin, menggunakan metode yang berbeda dari token BRC20 yang sudah ada.

Transfer Inscription Ordinal dan token BRC20 telah menjadi faktor utama dalam kenaikan biaya BTC tahun ini. Beberapa analis bahkan mengantisipasi kenaikan lebih lanjut setelah peluncuran Runes. Laporan terbaru menunjukkan bahwa bahkan testnet Bitcoin telah mengalami kenaikan biaya yang signifikan akibat Runes, menandakan bahwa perubahan ini bukan hanya sekedar angin lalu, melainkan sebuah revolusi yang akan membentuk masa depan transaksi kripto.