Komisi I DPR Dorong Penyelidikan Konflik TNI-Polri di Sorong
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden bentrok antara TNI dan Polri di Sorong, Papua Barat Daya. Hal tersebut demi pulihnya sinergitas TNI-Polri dalam mengamankan wilayah rawan konflik.
"Saya menyerukan ada penyelidikan akan permasalahan ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik," ujar Dave, Senin, 15 April.
Dave mengaku menyayangkan adanya bentrokan yang terjadi antara dua institusi tersebut. Apalagi, kata Dave, konflik terjadi di wilayah rawan konflik yang mana seharusnya TNI Polisi solid berhadapan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Konflik antara aparat itu tidak boleh terjadi, apalagi di wilayah yang semestinya ada musuh bersama," tegas legislator Golkar itu.
Menurut Dave, penyebab konflik tersebut harus segera didalami agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Khususnya di wilayah Papua.
"Kami pelajari dan dalami lebih dahulu akan sebab dan penyebabnya, apa yang memicu kericuhan tersebut," kata Dave.
Diketahui, Anggota TNI AL terlibat bentrok dengan anggota Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya pada hari ini, Minggu 14 April. Insiden ini terjadi di pintu masuk keberangkatan sekitar pukul 09.30 WIT.
"Di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong, Papua Barat Daya telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat Daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Nugraha Gumilar kepada wartawan, Minggu, 14 April.
Baca juga:
Nugraha menyebut peristiwa itu didasari kesalahpahaman antara anggota Brimbob yang ditegur oleh anggota TNI AL. Kejadian ini membuat lima orang luka-luka.
"Saat ini sudah dirawat di rumah sakit," tegasnya.
Nugraha menyebut para pimpinan sudah berupaya mengendalikan anak buahnya. Mediasi juga dilaksanakan untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut.