Israel Liburkan Pelajar Sekolah Usai Serangan Rudal Drone Iran

JAKARTA - Israel memutuskan meliburkan sekolah pada Senin, 15 April, menyusul serangan drone dan rudal Iran sebagai balasan atas serangan ke Kedubes di Damaskus, Suriah.

Militer juga mengumumkan pembatasan jumlah pertemuan, dan pembatalan bekerja di komunitas di utara dan selatan negara itu pada hari Senin, 15 April setelah membatalkannya pada hari Minggu, 14 April.

Israel akan “memperhitungkan” serangaan Iran sesuai cara dan waktu yang sesuai,” kata Menteri Kabinet Perang Benny Gantz.

Merespons serangan Iran, Kabinet perang Israel memulai pertemuannya.

Kabinet perang terdiri dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Benny Gantz, pemimpin partai Persatuan Nasional dan mantan Menteri Pertahanan. Menteri Urusan Strategis Ron Dermer termasuk politikus Gadi Eisenkot dan Aryeh Deri yang duduk di kabinet perang sebagai pengamat

Rapat kabinet perang ini diadakan ketika Israel menentukan tanggapannya setelah Iran meluncurkan puluhan rudal dari wilayahnya menuju Israel pada Sabtu, 13 April malam.

Militer Israel mengklaim 99 persen peluru kendali/misil yang ditembakkan Iran berhasil dicegat.

Hanya “sejumlah kecil” rudal balistik yang mencapai wilayah negara itu, kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dilansir CNN.

 

Rudal balistik yang tersisa, rudal jelajah dan semua drone dicegat sebelum mencapai wilayah Israel, imbuhnya.

Sekitar 170 drone, lebih dari 30 rudal jelajah dan lebih dari 120 rudal balistik diluncurkan ke Israel oleh Iran, katanya, sebagian besar dicegat oleh Angkatan Udara Israel dan “mitra” Israel.

Rudal balistik yang mencapai Israel jatuh di Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan, kata Hagari, seraya menambahkan rudal tersebut hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan.

Pangkalan itu berfungsi dan melanjutkan operasinya setelah serangan itu, dan pesawat-pesawat terus menggunakan pangkalan itu, tambahnya.

Beberapa senjata yang diluncurkan ke Israel ditembakkan dari Irak dan Yaman, sambung Hagari