Seorang Anak Tewas Tenggelam di Pantai Ujung Pandaran, Kotawaringin Timur, Kalteng
JAKARTA - Seorang anak tenggelam dan ditemukan meninggal dunia saat berwisata di Pantai Ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Rabu (10/4).
"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 14.00 WIB dan ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB. Korban meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit kepada Antara, Kamis.
Anak yang tenggelam tersebut berjenis kelamin perempuan berusia sekitar delapan tahun. Korban yang merupakan warga Jalan Iskandar Sampit diketahui sedang bermain di pantai saat berwisata bersama keluarganya.
Korban disebutkan berada di pantai sambil mencari kerang kecil. Korban hilang baru diketahui ketika orang tuanya mencarinya. Saat itulah muncul dugaan bocah perempuan tersebut tenggelam.
Pencarian dilakukan dilakukan pihak keluarga dan warga setempat. Tubuh korban kemudian ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB.
Warga masih berupaya memberi pertolongan dengan mengangkat korban dengan posisi kepala diarahkan ke bawah dengan tujuan agar air yang masuk ke tubuh korban bisa keluar.
Korban juga langsung dilarikan ke puskesmas setempat. Sayangnya, nyawa bocah perempuan tersebut tidak terselamatkan.
Atas kejadian itu, BPBD Kotawaringin Timur kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat berwisata di Pantai Ujung Pandaran. Para orang tua diminta mengawasi secara ketat anak-anak mereka, terlebih ketika mereka bermain atau mandi di pantai.
Baca juga:
Jangan sampai tujuan berwisata malah berubah menjadi duka. Untuk itu kewaspadaan semua pihak sangat penting untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Kami sangat berharap peran serta seluruh pengunjung wisata Ujung Pandaran, untuk melakukan pengawasan anak-anak di area wisata Ujung Pandaran," demikian Multazam.
Pantai Ujung Pandaran memang selalu ramai wisatawan saat musim libur Lebaran Idulfitri seperti sekarang. Tidak hanya dari Kotawaringin Timur, wisatawan yang datang sebagian dari luar daerah seperti Seruyan, Katingan, hingga Palangka Raya.
Warga rela menempuh perjalanan sejauh 85 kilometer dari pusat Kota Sampit untuk mencapai pantai yang posisinya menghadap Laut Jawa tersebut. Pemerintah daerah pun terus membenahi objek wisata tersebut dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah