Menag Yakin Populasi Muslim Digeser Pakistan Tak Berdampak ke Kuota Haji Indonesia
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meyakini populasi Muslim Indonesia yang digeser oleh Pakistan sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, tak akan berdampak apa pun, termasuk dalam penentuan kuota jamaah haji.
"Ya kuota haji kan per seribu ya, saya kira tidak akan berpengaruh pada kuota haji. Karena hitungannya itu per seribu satu jamaah haji, jadi tidak akan ada pengaruhnya," ujar Menag Yaqut dilansir ANTARA, Kamis, 4 April.
Sebelumnya World Population Review melaporkan penduduk beragama Islam di Pakistan saat ini mencapai 240,8 juta jiwa atau 98,19 persen dari total populasi negara.
Di urutan kedua, Indonesia mencatatkan sebanyak 236 juta jiwa penduduk beragama Islam atau 84,35 persen dari total populasi negara tersebut.
Menag Yaqut mengatakan Islam bukanlah sesuatu hal yang mesti dihitung secara kuantitas atau hitung-hitungan. Justru Islam mesti dipandang sebagai kualitas dalam merawat kehidupan.
"Dan Islam itu tidak banyak-banyakan, Islam itu soal kualitas, bukan kuantitas," kata dia.
Baca juga:
- Prabowo dan Anwar Ibrahim Sepakat Perkuat Hubungan RI-Malaysia
- Wapres Minta Kejagung Usut Tuntas Kasus Korupsi PT Timah yang Seret Crazy Rich
- ICW Soroti Kehadiran Eddy Hiariej di Sidang Sengketa Pilpres: Praperadilan Tak Memutus Pembatalan Penyidikan KPK
- Anggota DPR Saksi Prabowo-Gibran Akui Manfaatkan Bansos Jadi Insentif Elektoral
Sementara itu Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan dalam laporan Islam bakal menjadi agama mayoritas dalam beberapa tahun ke depan.
Namun ia menyoroti bukan perihal angka, tetapi menunjukkan bahwa Islam menjadi agama yang semakin menarik karena dirasakan signifikasinya dalam kehidupan.
"Islam tidak hanya di Timur Tengah, tapi di Asia Timur dan Eropa luar biasa (ketertarikannya)," kata Kamaruddin.