Rupiah Diprediksi Lesu di Kisaran Rp15.910-Rp15.960 per Dolar AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis 4 April 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan 4 April 2024 dalam rentang harga Rp15.910 - Rp15.960 per dolar AS.

dirinya menyampaikan Greenback melonjak dalam beberapa sesi terakhir karena beberapa pejabat Fed memperingatkan bahwa bank sentral dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja.

"Isyarat lebih lanjut mengenai hal tersebut akan dirilis pada hari Jumat ini, dengan data nonfarm payrolls untuk bulan Maret. Angka tersebut secara konsisten melampaui ekspektasi dalam beberapa bulan terakhir, di tengah kekuatan yang terus-menerus dalam sektor tenaga kerja AS," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Kamis, 4 April.

Selain itu, selera risiko (risk appetite) mendapat pukulan baru pada hari Rabu setelah gempa bumi di Taiwan menghancurkan infrastruktur pulau tersebut dan pabrik-pabrik pembuat chip terkemuka, serta memicu peringatan Tsunami di beberapa bagian Jepang.

Data PMI swasta pada hari Rabu menunjukkan pertumbuhan di sektor jasa Tiongkok membaik pada bulan Maret. Angka tersebut muncul hanya beberapa hari setelah PMI resmi sektor manufaktur Tiongkok positif, yang menandakan membaiknya kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Dari sisi internal, tingkat inflasi Indonesia pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,52 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau mencapai 3,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Para ekonom memprediksi inflasi pada April 2024 masih tinggi.

Realisasi inflasi pada Maret 2024 masih berada dalam kisaran target tahun ini yaitu 1,5 persen-3,5 persen. Namun, angka ini merupakan angka tertinggi sejak Agustus 2023, dengan harga-harga pangan mengalami kenaikan paling signifikan dalam 18 bulan terakhir, bertepatan dengan bulan puasa Ramadan dan sebelum perayaan Idulfitri atau Lebaran.

Peningkatan inflasi pada Maret 2024 terutama didorong oleh inflasi harga bergejolak, khususnya harga makanan, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor di sisi penawaran dan permintaan.

Selain itu, pasokan bahan makanan domestik terus terganggu akibat dampak El Nino yang masih berlangsung, meskipun pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, sementara permintaan bahan makanan meningkat karena dampak musiman dari bulan Ramadan dan ada potensi berlanjutnya risiko inflasi jangka pendek, terutama pada April 2024 yang bertepatan dengan momentum Idulfitri.

Sedangkan, risiko inflasi terkait harga pangan akan berkurang seiring dengan berkurangnya efek El-Nino pada semester kedua 2024. Akan tetapi, tekanan inflasi pada semester II/2024 dapat muncul dari inflasi inti akibat penerapan cukai plastik dan minuman kemasan berpemanis.

Sebelumnya, nilai tukar Rupiah hari Rabu 3 April 2024, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,14 persen ke level Rp15.920 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat tipis 0,07 persen ke level harga Rp15.923 per dolar AS.