Tesla Capai Produksi 6 Juta Mobil Listrik, Bisakah Dikejar yang Lain?

JAKARTA - Tesla baru saja mengumumkan keberhasilan memproduksi 6 juta mobil listrik. Ini tentu menjadi momen penting bagi produsen mobil listrik ternama tersebut. 

Namun dilansir dari Carscoops, 31 Maret, harusnya Tesla bisa lebih dari angka produksi yang diumumkan. Adalah turunnya permintaan kendaraan listrik global ditengarai yang menghambat kapasitas produksi Tesla. Diketahui, sejak awal tahun permintaan kendaraan listrik di beberapa kawasan di dunia melambat.

Di satu sisi, produksi 6 juta mobil listrik dari Tesla sejauh ini jauh melampaui pencapaian produsen mobil listrik lainnya, termasuk BYD dari China yang baru saja merayakan produksi ke-7 juta kendaraan plug-in hybrid (PHEV) mereka.

Tesla tampaknya sengaja mengerem laju produksi mereka. Indikasi ini terlihat dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai angka 6 juta. Tesla awalnya diprediksi bisa mencapai angka ini di awal 2024, namun kenyataannya baru tercapai di akhir Maret.

Penundaan produksi ini bisa dijelaskan dengan beberapa faktor dari Tesla sendiri. Pertama, performa penjualan Tesla yang melambat pada kuartal pertama 2024, menjadikannya sebagai kuartal terburuk sejak 2022. Penjualan yang lesu ini bisa jadi disebabkan oleh persaingan ketat dengan BYD, penutupan pabrik, serta perlambatan permintaan pasar secara keseluruhan.

Kedua, ada kemungkinan Tesla sedang mengatur produksi mereka untuk memaksimalkan keuntungan dan permintaan. Sama seperti produsen mobil lain seperti Ford yang telah memangkas target produksi, Tesla tampaknya juga belum beroperasi dengan kapasitas penuh. Strategi ini bisa jadi langkah antisipasi Tesla terhadap tren pasar.

Meski melewatkan target produksi, Tesla nyatanya masih mengalami peningkatan penjualan keseluruhan sebesar 8 persen di kuartal pertama. Akankah Tesla bisa kembali memacu produksi mereka di tengah persaingan pasar yang kian memanas? Terlebih, ada pabrikan baru yang tak bisa dipandang enteng masuk pasar kendaraan listrik yaitu Xiaomi, di mana dengan reputasinya di pasar smartphone sebagai flagship killer, Xiaomi pun mulai mengusung jargon itu ke otomotif dengan meluncurkan SU7 dengan harga terjangkau.