Bappenas Sebut Potensi Zakat dan Wakaf RI Besar, tapi Terkendala 4 Tantangan Ini

JAKARTA - Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Teni Widuriyanti mengatakan, kegiatan pengelolaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf/ziswaf masih belum maksimal hingga saat ini.

Padahal, potensi dari kegiatan tersebut mampu mendukung pembiayaan pembangunan di Tanah Air.

"Potensi dari zakat, infaq, sedekah dan wakaf itu sangat sangat besar sebetulnya dan sampai pada hari ini belum optimal. Bisa kami kolaborasikan sebagai salah satu sumber sebetulnya selain kewajiban kami juga, tetapi sangat-sangat potensial untuk mendukung pembiayaan pembangunan kami," ujar Teni dalam sambutan acara Zakat Wakaf Impact Forum di Jakarta, Rabu, 20 Maret.

Berdasarkan data yang dipaparkan, Teni menyebut, potensi zakat dan wakaf di Indonesia cukup besar, yakni mencapai Rp250,4 triliun.

Namun, realisasi pengumpulan dana zakat tersebut baru mencapai sekitar Rp22,5 triliun.

"Sehingga perlu kami gali secara maksimal, kami upayakan mulai dari pengumpulan, pengelolaan dan tentu ujungnya adalah pemanfaatan yang tepat guna. Ini adalah komitmen kami bersama," kata dia.

Teni tak menampik, hingga saat ini masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Indonesia untuk merealisasikan potensi-potensi yang ada tersebut. Menurut dia, sedikitnya ada empat hal yang menjadi tantangan.

Pertama, masih kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pemanfaatan dana sosial keagamaan yang berkelanjutan.

"Jadi, memberikan pemahaman bahwa sebetulnya apa yang diberikan itu betul-betul dapat disumbangkan untuk seluruh kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Tantangan kedua adalah rendahnya jiwa kewirausahaan umat, khususnya dalam mengembangkan dana sosial keagamaan secara produktif.

"Ketiga, tantangannya adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) di bidang dana sosial keagamaan yang memiliki kompetensi tinggi," tuturnya.

Untuk tantangan keempat atau terakhir adalah belum terbangunnya jaringan kerja sama dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

"Jadi, ini adalah tantangan yang menjadi tugas kami bersama untuk bisa kami kerjakan sama-sama. Kami berkolaborasi untuk segera memajukan dan memastikan bahwa potensi-potensi ini dapat kami kelola dan kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.