IronLev Uji Coba Transportasi Levitasi Magnetik Pertama pada Jalur Kereta Api

JAKARTA - Perusahaan Italia telah melakukan uji coba pertama transportasi levitasi magnetik (maglev) pada jalur kereta api yang sudah ada. Ini adalah sebuah teknologi yang memiliki potensi untuk mengurangi biaya dan penggunaan energi saat industri transportasi mencari sistem yang lebih efisien.

IronLev, sebuah perusahaan teknologi tinggi yang berkantor pusat di kota utara Italia, Treviso, memamerkan video uji coba tersebut di pameran perdagangan LetExpo2024 di wilayah Veneto pada Selasa, 12 Maret.

Rekaman tersebut menunjukkan sebuah prototipe berbobot satu ton bergerak dengan kecepatan 70 km/jam (43 mph) dalam jarak dua kilometer jalur di daerah pedesaan dekat Venesia.

Maglev menciptakan kantung udara yang secara fisik memisahkan kendaraan dari rel, mengurangi gesekan, kebisingan, dan getaran.

Ketiadaan gesekan memungkinkan untuk mengurangi konsumsi energi dan biaya pemeliharaan secara drastis baik untuk kendaraan maupun infrastruktur.

China telah menggunakan teknologi ini selama hampir dua dekade, meskipun dalam skala terbatas. Negara-negara lain, mulai dari Jepang hingga Jerman telah mencari cara untuk mengembangkan jaringan maglev, tetapi biaya tinggi dan ketidakcocokan dengan infrastruktur rel yang sudah ada menjadi hambatan.

"Uji coba yang dilakukan oleh IronLev mewakili kasus pertama dan satu-satunya levitasi magnetik yang diterapkan pada jalur kereta api yang sudah ada tanpa memerlukan modifikasi atau integrasi elemen tambahan," kata Massimo Bergamasco, Direktur Institut Kecerdasan Mekanik di Scuola Superiore Sant'Anna di Pisa.

Teknologi maglev yang diuji coba sebelumnya melibatkan penggunaan infrastruktur ad-hoc untuk menciptakan medan magnet yang berinteraksi dengan elemen-elemen di dalam kendaraan untuk menanggung beban.

Infrastruktur semacam itu sering kali terdiri dari kumparan-kumparan yang terbuat dari bahan penghantar, dengan biaya infrastruktur yang tinggi jika dibandingkan dengan jalur kereta api tradisional.

"Beberapa pesaing kami telah melakukan uji coba pada trek tertentu yang dibangun untuk menampung kendaraan levitasi magnetik. Kami telah membuktikan bahwa kendaraan kami dapat terbang di atas jalur yang sudah ada," kata Adriano Girotto, ketua IronLev dikutip VOI dari Reuters.

"Anda dapat membayangkan bahwa ini membuatnya menjadi teknologi yang mudah digunakan," tambahnya.

“IronLev ingin mengembangkan gerobak motor tambahan dalam beberapa tahun ke depan untuk menguji kendaraan dengan bobot hingga 20 ton dan kecepatan hingga 200 km/jam,” kata Girotto.

Sementara itu, perusahaan tersebut telah mulai menerapkan teknologinya dalam aplikasi praktis, menggunakannya untuk memindahkan jendela-jendela berat, lift, dan untuk mengangkut beban di dalam pengaturan industri.