Diduga Keram, Pemuda 19 Tahun di Palangka Raya Tenggelam

PALANGKA RAYA - Tim SAR Basarnas Palangka Raya melakukan pencarian terhadap seorang remaja pria berinisial MA, yang tenggelam saat berenang bersama rekan-rekannya di Sungai Kahayan sekitar dermaga pelabuhan Flamboyan bawah, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Minggu, 10 Maret.

"Korban merupakan siswa kelas XII SMKN 2 Palangka Raya, jurusan Akuntansi," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Basarnas Palangka Raya Muhammad Rizali dikutip dari ANTARA, Selasa, 12 Maret.

Pria berusia 19 tahun tersebut diduga mengalami keram saat berenang sehingga terbawa arus Sungai Kahayan yang pada saat kejadian tengah meluap.

Sebelumnya, korban bersama sembilan rekannya hanya berenang di dekat dermaga pelabuhan Flamboyan bawah.

Kemudian delapan rekannya memutuskan untuk naik ke darat, sedangkan korban dan seorang rekannya lagi justru berenang ke tengah sungai dengan saling berpegangan tangan.

Namun setibanya di tengah sungai, pegangan tangan korban terlepas dari rekannya akibat derasnya arus Sungai Kahayan yang pada saat kejadian tengah meluap sehingga korban tenggelam di tengah sungai. Panik korban tenggelam, rekannya kemudian meminta bantuan warga sekitar.

"Usai menerima laporan, kami mengerahkan tim SAR untuk melakukan pencarian korban," ucapnya.

Lebih lanjut Rizali mengatakan, pada hari kedua pencarian korban, pihaknya melakukan pencarian sekitar radius dua kilometer dari lokasi korban dilaporkan tenggelam. Pencarian korban dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Namun dalam proses pencarian korban, pihaknya terkendala dengan arus sungai yang deras dan pasang sehingga pihaknya tidak dapat menerjunkan tim penyelam. Saat ini pihaknya menggunakan perahu karet sebanyak tiga unit, untuk melakukan penyisiran di Sungai Kahayan.

"Kami juga dibantu oleh BPBD Kota Palangka Raya, BPB-PK Kalteng, Polairud hingga tim relawan, semoga membuahkan hasil," ujarnya.

Saat ini, Tim SAR gabungan tersebut telah membuat posko SAR yang berada di dermaga pelabuhan Flamboyan bawah, untuk bersiaga selama tujuh hari ke depan. Jika dalam tujuh hari korban belum ditemukan, maka pihaknya akan melakukan pencarian dalam metode patroli.

Masyarakat yang berada di kawasan bantaran sungai diminta agar dapat turut membantu dalam proses pencarian, dengan memperhatikan kondisi rumah masing-masing. Jika menemukan adanya tanda-tanda korban, segera laporkan kepada petugas yang berada di posko SAR gabungan.

"Kita berharap korban dapat segera ditemukan dan diserahkan kepada keluarganya. Untuk posko berlokasi di dermaga Flamboyan Bawah,” ujar Muhammad Rizali.