Pelni Ambon Tambah 2 Kapal selama Ramadan dan Lebaran 2024
JAKARTA - PT Pelni Cabang Ambon menambah dua kapal untuk mendukung arus transportasi dari kawasan timur menuju barat Indonesia selama Ramadan dan Idulfitri 2024.
"Kedua kapal Pelni yang diprioritaskan untuk membantu pelayaran lintasan timur menuju barat pada Ramadhan dan Idulfitri itu yakni KM Gunung Dempo dan KM Ceremai," kata Kepala Operasi PT Pelni Cabang Ambon Budiharto di Ambon, Maluku, dikutip dari Antara, Senin 11 Maret.
Budiharto mengatakan saat ini ada sebanyak tujuh kapal yang beroperasi untuk melayani pelayaran antar provinsi yaitu Labobar, Dobonsolo, Ngapulu, Tidar, Dorolonda, Sirimau, Leuser dan dua kapal perintis sabuk 71 dan sabuk 106.
“Dengan penambahan Kapal Gunung Dempo dan Ceremai total ada sebanyak 11 kapal yang dioperasikan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Hal itu juga merupakan persiapan kami menghadapi arus mudik dan arus balik nanti,” katanya menjelaskan.
Budiharto menambahkan untuk penambahan kursi non seat sampai saat ini pihaknya masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan agar dapat memberlakukan tiket non seat atau tanpa tempat tidur bagi penumpang.
“Biasanya kita ada penambahan 20 sampai 30 persen dari kapasitas kapal dan itu juga tergantung ketersediaan alat keselamatan. Saat ini kami masih menunggu izin dari Perhubungan terkait hal tersebut,” katanya menjelaskan.
Sementara itu kata Budiharto pihaknya juga memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang keberangkatan dari Ambon pada H-7 sebelum Idulitri dan H+7 Idulfitri.
Oleh sebab itu pihaknya pun tengah gencar berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran dan keamanan pelayaran kapal Pelni selama Ramadan hingga usai Idulfitri nanti.
Baca juga:
Sebelumnya Pelni Cabang Ambon juga telah menerapkan pembatasan bagasi penumpang kapal maksimal 40 kilogram dan bagi yang mengalami kelebihan akan dikenakan biaya sebesar Rp2.000 per kilogram.
Dengan adanya pembatasan bagasi maksimal maka akan dilakukan penimbangan barang bawaan sebelum berangkat, jika ada kelebihan akan dipungut biaya.
Untuk penerapan kebijakan ini pihaknya menyiagakan petugas untuk mengevaluasi barang-barang apa saja yang masuk kategori kelebihan bagasi dan mana yang masuk kategori kubikasi.