Jokowi: Hadirnya Pabrik Amonium Nitrat di Bontang Kaltim Bisa Dorong Kemandirian Pangan
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, dengan adanya pembangunan pabrik amonium nitrat di daerah Bontang, Kalimantan Timur, sangat bermanfaat bagi Indonesia.
Sebab, pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp1,2 triliun tersebut bisa mendorong kemandirian pangan lewat produksi pupuk dalam negeri.
"Jadi, tidak banyak bahan baku yang impor dari luar sehingga kalau negara yang mana kami impor ada problem, di sini tidak menjadi masalah," ujar Jokowi usai peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 29 Februari.
Adapun amonium nitrat merupakan bahan kimia yang biasa digunakan untuk pembuatan pupuk NPK dan bahan peledak.
Hingga saat ini, Indonesia baru bisa memenuhi kebutuhan amonium nitrat dalam negeri sebesar 79 persen. Sementara, sisanya sebanyak 21 persen harus dipasok dari impor.
Jokowi mengatakan, pabrik amonium nitrat Bontang bisa mengurangi 8 persen kebutuhan dari impor. Dengan demikian, masih ada 13 persen kebutuhan amonium nitrat yang masih dipasok dari impor.
Baca juga:
"Sisanya masih 13 persen bisa diselesaikan sekalian. Sehingga, 100 persen bahan baku untuk NPK itu ada di dalamnya. Ini akan lebih memastikan bahwa produk pupuk itu bisa kami selesaikan sendiri di Tanah Air," katanya.
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan dengan hadirnya pabrik tersebut diharapkan dapat menggenjot produksi pertanian di Tanah Air.
"Dan kalau bisa memang masih sisa dari 21 persen dikurangi 8 persen karena sudah diproduksi oleh PT Kaltim Amonium Nitrat. Sisanya masih 13 persen bisa diselesaikan sekalian," ungkapnya.