Jangar Rekam Ulang Lagu Iwan Fals untuk Album Mini Baru
JAKARTA - Kuartet rock asal Bali, Jangar resmi merilis album mini terbaru dengan tajuk Malam. Album ini berisi enam lagu, termasuk satu lagu Iwan Fals yang mereka rekam ulang, Ada Lagi Yang Mati.
Band ini masih dihuni oleh Gusten Keniten (vokal), Dewa Adi Sanjaya (gitar), Rai Biomantara (bass), dan Pasek Darmawaysya (drum).
Album mini Malam menjadi kelanjutan dari album perdana Jangar yang berjudul Jelang Malam (2019). Jika album perdana menjadi “jembatan”, maka Malam menjadi tujuan mereka.
“Kita bergegas, bersikeras sedari pagi, menyusuri jalanan macet di bawah panas matahari, lalu kembali di senja hari,” kata Pasek dalam keterangannya, Rabu, 28 Februari.
“Di malam hari, semua berakhir sendiri. Kita akan memikirkan esok hari, yang sama lagi. Berputar-putar hingga esok pagi lagi, sampai mati,”
Pasek yang menulis lirik dari lima lagu di album ini mengatakan, album mini Malam bicara soal sebuah perjuangan dan bagaimana cara menjalaninya.
“Kami tidak berbicara mengenai kematian, tidak juga tentang kehidupan. Kami membicarakan perjuangan, bagaimana kita menjalani? Sampai kapan kita akan berdiri? Sampai mana kita harus berhenti, apakah harus menunggu mati?” ujar Pasek.
Bukan tanpa alasan ketika Jangar memasukkan lagu Iwan Fals di album barunya. Mereka merasa punya kesamaan dengan legenda musik Indonesia itu. Setelah melewati beberapa pertimbangan, akhirnya Ada Lagi Yang Mati dipilih untuk direkam ulang.
“Pola-pola aransemen dan gaya penulisan liriknya mirip dengan Jangar. Kami mulai workshop beberapa lagu di album tersebut dan kami pilih lagu ini karena yang paling merepresentasikan album mini Malam,” kata Dewa.
Lebih lanjut, lagu berjudul Tanah menjadi andalan Jangar di album ini. Lagu ini bercerita tentang setiap orang memiliki titik di mana ia tidak ingin bangkit, setelah mengalami kegagalan atau kehilangan yang tidak dapat disembuhkan. Dalam situasi ini tidak ada yang bisa menyelamatkannya selain dirinya sendiri.
“Melalui Malam, kami ingin menghargai setiap nyawa yang berusaha mencari makna eksistensi, bertarung melawan pikiran sendiri, tetap menjalani walau tubuh telah terkoyak mental dan fisik. Hingga akhirnya kita mati, akankah ada hal-hal yang kita sesali? Adakah niat untuk kembali dan membenahi pilihan-pilihan hidup yang membawa kita pada hari ini?” tutup Pasek.
Sebagai informasi, enam lagu dari album mini Malam sudah dapat didengar di berbagai platform musik digital.