Soal Insentif Mobil Hybrid, Honda: Kebijakan Ini Perlu karena Berkontribusi Besar Kurangi Emisi

JAKARTA - Pertumbuhan kendaraan ramah lingkungan berkembang amat pesat, sementara mobil dengan sistem hybrid memiliki kontribusi paling baik dalam segmen ini. Dari jumlah 1.005.802 unit kendaraan roda empat yang terjual di Indonesia di tahun 2023, 54.656 unit di antaranya merupakan hybrid.

Sementara, insentif saat ini hanya berlaku bagi mobil listrik yang hanya menyumbang penjualan 17.147 unit. Diketahui, sistem yang dihadirkan pada mobil hybrid adalah menggabungkan kinerja mesin bensin dan motor listrik sehingga memiliki efisiensi bahan bakar yang tinggi. Namun, perlukah mobil hybrid mendapat insentif seperti halnya EV di Indonesia?

Yusak Billy, selaku Sales & Marketing and Aftersales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan bahwa kebijakan ini perlu dilakukan karena kendaraan hybrid dapat berkontribusi mengurangi kadar emisi yang dikeluarkan pada mobil.

“Saya rasa insentif hybrid itu perlu karena ini kan teknologi ramah lingkungan yang bisa mengurangi setengah emisi bila dibandingkan dengan ICE,” kata Billy saat diwawancarai di pameran IIMS 2024, Kemayoran, Jumat, 23 Februari.

Ia juga mengatakan, sistem hybrid yang ada pada mobil Honda memiliki kinerja hampir sama dengan mobil EV lainnya ketika berjalan di bawah kecepatan 50 km/jam, yang merupakan kecepatan rata-rata kendaraan di jalanan Jakarta

“Hybrid kan gabungan bensin sama motor listrik, kalau di Honda di bawah 50 km/jam itu menggunakan baterai dan motor listrik. Kalau penggunaan di Jakarta, kebanyakan di kecepatan itu berarti penggerak listrik yang bekerja,” tambah Billy.

Di Indonesia, pabrikan berlogo ‘H’ ini menghadirkan dua model produk hybrid, yakni All New CR-V RS e:HEV dan All New Accord RS e:HEV. Keduanya model ini menandai debut di tanah air pada tahun 2023 lalu.

Pada awal tahun ini, penjualan grosir produk All New Accord RS e:HEV memperoleh angka penjualan hingga 31 unit dalam segmen sedan premium. Sementara itu, All New CR-V RS e:HEV mencapai angka hingga 339 unit, demikian menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).