PBNU Hadirkan Gerakan Kawal Kemenangan Demi Jaga Kedamaian Usai Pemilu 2024

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menghadirkan Gerakan Mengawal Kemenangan Indonesia untuk menyempurnakan suasana kondusif atau damai usai pemungutan suara Pemilu 2024.

"Kami juga berikhtiar dengan menginisiasi semacam gerakan yang sudah kami mulai sejak hari pencoblosan kemarin atau pada malam harinya. Kami melakukan apa yang disebut sebagai Gerakan Mengawal Kemenangan Indonesia," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya dalam konferensi pers di gedung PBNU dilansir ANTARA, Jumat, 16 Februari.

Ia menjelaskan gerakan tersebut berupa kegiatan yang terdiri atas doa bersama dan dialog yang diikuti oleh beragam pihak, mulai dari tokoh masyarakat, seniman, pelajar, pendukung kontestan-kontestan Pemilu 2024, dan masyarakat umum.

Sejauh ini, ia mengatakan gerakan yang dihadirkan melalui kerja sama dengan Gerakan Daulat Budaya Nusantara itu telah dilaksanakan di 14 daerah mulai 14 Februari malam.

Secara terpisah kepada wartawan, Inisiator Gerakan Daulat Budaya Nusantara Teguh Haryono menyampaikan 14 daerah itu, di antaranya DI Yogyakarta, Gresik, Pasuruan, Banyuwangi (Jawa Timur), Wonogiri dan Kebumen (Jawa Tengah), Ogan Komering Ulu (Sumatera Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan), Manado (Sulawesi Utara), Tasikmalaya dan Majalengka (Jawa Barat), dan Kalimantan Barat.

Gerakan itu, kata dia, akan terus digelar hingga mencapai 99 titik lokasi.

Dalam kesempatan sama, Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Jadul Maula optimistis gerakan yang dikemas menjadi gerakan kebudayaan itu mampu menyadarkan seluruh rakyat Indonesia bahwa hasil pemilu merupakan kemenangan bangsa dan dapat untuk membangun beragam kemajuan di Tanah Air dalam suasana damai.

"Kebudayaan Indonesia ini ilmunya para leluhur kita dulu di dalam mendamaikan, bagaimana membangkitkan kemajuan dalam suasana solidaritas, damai, rukun, dan bermartabat," kata dia.