H+2 Pemilu 2024, 514 TPS di Papua Belum Mencoblos
JAKARTA - Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri menyebut masih tersisa 514 TPS yang belum melaksanakan proses pemilihan suara hingga Jumat, 16 Februari. Penyebabnya karena cuaca buruk hingga faktor politik sistem noken.
“Hingga 14 (Februari) malam itu masih ada 1.297 TPS yang belum mencoblos dan kemaren sudah 783 TPS yang melaksanakan, sehingga per hari ini tersisa 514 TPS yang belum mencoblos,” ujar Fakhiri dalam keterangannya, Jumat, 16 Februari.
Data dari Polda Papua untuk Provinsi Papua hingga kini masih terdapat 31 TPS yang belum mencoblos, yakni di Kabupaten Mamberamo Raya sebanyak 19 TPS dan di Kabupaten Waropen sebanyak 12 TPS.
“Untuk Provinsi Papua Tengah, 392 TPS yang belum mencoblos, yakni Kabupaten Paniai sebanyak 92 TPS, Intan Jaya 295 TPS dan Kabupaten Nabire sebanyak 5 TPS,” ujar Irjen Fakhiri.
Sedangkan untuk Provinsi Papua Pegunungan sebanyak 91 TPS yang tersebar di Kabupaten Jayawijaya 4 TPS dan 87 TPS di Kabupaten Tolikara.
Dengan angka itu, artinya 95,5 persen TPS di Wilayah hukum Polda Papua yang sudah melakukan pencoblosan.
Persentase itu didapat berdasarkan dari jumlah TPS di wilayah hukum Polda Papua sebanyak 15.213, tersisa 514 TPS yang belum melaksanakan proses pemilihan.
Penyebab belum terlaksananya pemungutan suara TPS yakni tak adanya transportasi, cuaca buruk hingga faktor politik sistem noken.
Baca juga:
- Update Real Count KPU dan Quick Count Lembaga Survei di Pilpres 2024 Pukul 15.50 WIB: Prabowo-Gibran Tetap 'Menyala'
- Prabowo-Gibran Menang Telak versi Quick Count, Bahlil: Kaget karena Target Kami Maksimal 54 Persen
- Keluhkan Sakit saat Hitung Suara, Ketua KPPS 70 Rawabadak Jakut Meninggal Dunia
- Wamenkumham Eddy Hiariej Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Hari Ini
“Untuk di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah itu karena faktor politik sistem noken. Masih tarik ulur suara masyarakat mau diberikan kepada siapa, sedangkan yang di Paniai itu karena logistik pemilu yang dibakar, sedangkan yang di Mamberamo raya itu kan masalah transportasi,” kata Fakhiri.