Mengenal Fungsi Alternator Mobil Beserta Komponen-komponennya
YOGYAKARTA – Alternator adalah komponen pembangkit listrik pada kendaraan bermotor, termasuk mobil. Dalam dunia otomotif, alternator disebut sebagai dinamo. Lantas, apa fungsi alternator mobil?
Sebelum mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda menyimak apa itu alternator mobil dalam ulasan berikut ini.
Alternator Mobil Adalah
Alternator mobil adalah komponen yang dapat menghasilkan arus listrik searah (DC) pada saat mesin beroperasi. Alternator menggantikan fungsi generator yang lebih tua pada sebagian besar kendaraan modern.
Alternator menghasilkan arus listrik searah melalui prinsip elektromagnetisme. Biasanya, alternator terdiri dari rotor dan stator.
Rotor terdiri dari kumparan kawat yang dipasang pada poros yang berputar. Sementara stator berisi kumparan kawat yang tetap. Ketika rotor berputar di dalam stator, medan magnet akan berubah dan menghasilkan arus listrik pada kumparan kawat stator.
Arus listrik yang listrik tersebut kemudian diubah menjadi arus searah oleh suatu perangkat bernama diode penyearah (rectifier).
Alternator atau dinamo boil juga dijejali dengan regulator tegangan untuk mengontrol tegangan keluaran, sehingga tegangan yang diberikan ke baterai dan sistem listrik mobil tetap stabil.
Fungsi Alternator Mobil
Fungsi alternator mobil adalah menyediakan tenaga listrik yang dibutuhkan oleh berbagai sistem elektrikal di dalam kendaraan, seperti lampu penerangan, lampu indikator klakson, sistem pengapian, sistem pengisian baterai, dan perangkat listrik lainnya.
Tak hanya itu, alternator juga ditugaskan untuk mengisi daya baterai mobil ketika mesin berjalan.
Komponen-Komponen Alternator Mobil
Sama seperti bagian mobil lainnya, alternator mobil juga memiliki beragam komponen yang fungsinya saling terhubung. Komponen-komponen tersebut antara lain:
- Rotor coil: komponen ini berfungsi menyediakan medan magnet di dalam alternator.
- Stator coil: disebut juga kumparan statis, komponen ini berfungsi menangkap potongan medan magnet.
- Alternator shaft: Poros alternator adalah komponen yang berfungsi menghubungkan bagian pulley dan rotor, agar putaran dari pulley alternator bisa terhubung ke rotor dan rotor bisa berputar.
- Brush: komponen ini berfungsi menghubungkan arus listrik ke rotor coil.
- Bearing: bearing adalah komponen yang berfungsi sebagai bantalan yang akan melapisi poros alternator dengan frame alternator.
- Alternator fan: alternator fan yang bentuknya seperti sirip-sirip kipas berfungsi mendinginkan kumparan baik stator dan rotator ketika bekerja. Kipas ini dibutuhkan untuk mencegah alternator overheat.
- Rectifier atau diode: ini adalah komponen yang mengubah arus AC menjadi DC.
- Pulley alternator: pulley adalah komponen berfungsi untuk memutar rotor coil yang berada di dalam alternator mobil.
- Alternator housing: komponen ini berfungsi sebagai wadah atau tempat perlindungan untuk seluruh komponen alternator.
- Battery connector: battery connector adalah skrup yang berfungsi sebagai terminal untuk arus keluaran pengisian.
- Alternator socket: pada sistem pengisian IC, dua terminal socket alternator akan dihubungkan dengan brush untuk menghasilkan medan magnet pada rotor coil.
- IC regulator: komponen alternator ini berfungsi sebagai pengatur tegangan keluaran dari stator untuk menjaga supaya tidak melebihi 14 volt. Perlu diketahui, sistem kelistrikan mobil beroperasi pada 12 volt, dengan batas pengisian maksimal 14 volt. Tegangan yang melebihi 14 volt, bisa merusak komponen kelistrikan.
Demikian informasi tentang fungsi alternator mobil. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.