SpaceX Dukung Keberlanjutan Ruang Angkasa Melalui Pengendalian Starlink

JAKARTA – SpaceX, perusahaan antariksa swasta, berkomitmen dalam menjaga keamanan ruang angkasa. Hal ini perlu dilakukan untuk melindungi seluruh astronot dan satelit yang ada di orbit.

Selain itu, ruang angkasa yang terjaga keamanannya juga bisa melindungi manusia yang ada di Bumi. Oleh karena itu, SpaceX terus memastikan bahwa pesawat maupun satelit yang mereka luncurkan tidak merusak ruang angkasa.

“Kami telah menunjukkan komitmen ini melalui tindakan, menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk memastikan bahwa semua kendaraan peluncuran, pesawat ruang angkasa, dan satelit kami memenuhi atau melampaui peraturan keselamatan,” kata SpaceX dalam keterangan yang dirilis pada Selasa, 13 Februari.

Salah satu tindakan yang menurut SpaceX sangat berpengaruh adalah  melakukan deorbit terhadap Starlink secara proaktif. Dengan tindakan ini, SpaceX bisa mengurangi jumlah satelit yang tidak mampu bermanuver atau memiliki risiko yang tinggi.

“Starlink juga sepenuhnya dapat dihancurkan oleh desain, yang berarti bahwa risiko bagi mereka yang berada di darat, di udara, atau di laut dari satelit yang mengalami deorbit secara efektif menjadi nol karena satelit terbakar saat masuk kembali,” ungkap SpaceX.

Dari hampir 6.000 Starlink yang ada di orbit, 406 satelit di antaranya telah melalui proses deorbit. Mayoritas deorbit ini terjadi secara alami, sementara 17 satelit di antaranya harus melakukan deorbit karena tidak dapat bermanuver atau pasif.

SpaceX menjelaskan bahwa proses deorbit ini tidak dilakukan secara asal. Mereka bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan sistem deorbit propulsif dibandingkan dengan sistem deorbit balistik. Meskipun sebanding, deorbit propulsif jauh lebih aman.

Perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk itu juga aktif membagikan informasi mengenai posisi dan akurasi ketinggian dari Starlink. Bagi SpaceX, mengetahui letak satelit secara akurat merupakan bagian dari menjaga keberlanjutan ruang angkasa.

“SpaceX mendorong semua operator satelit untuk secara proaktif mempublikasikan informasi mengenai posisi dan ketidakpastian satelit mereka di masa depan, secepat mungkin setelah penyisipan orbit, termasuk informasi pra-peluncuran untuk orbit,” jelas SpaceX.