Warga Papua Diminta Tak Terprovokasi Ancaman Boikot Pemilu

JAYAPURA - Tokoh Adat Papua mengajak masyarakat setempat untuk tidak terprovokasi dengan ancaman boikot Pemilihan Umum (Pemilu) ini karena pesta demokrasi lima tahun sekali bagian dari memajukan Bumi Cenderawasih.

Tokoh Adat Papua Max Ohe mengatakan Pemilu 2024 ini untuk orang Papua, baik tua, muda, dan perempuan, banyak melibatkan diri untuk maju sebagai calon legislatif (Caleg) DPR baik kabupaten, kota, provinsi maupun pusat.

“Untuk itu para Caleg yang maju perlu diberikan apresiasi atas partisipasi dalam membawa kebaikan untuk kemajuan tanah Papua,” kata Max dikutip ANTARA, Minggu 11 Februari.

Menurut Max, kehidupan adat bukanlah sesuatu yang membatasi proses kemajuan bagi para penganutnya melainkan sebagai masyarakat Papua yang dekat dengan kehidupan adat, juga perlu ikut serta dalam menyukseskan Pemilu 2024 ini.

“Tentunya ini dilakukan demi masa depan Papua lebih baik untuk itu jika ada kelompok atau pihak yang menolak terselenggaranya Pemilu (boikot pemilu), merekalah yang dapat merugikan tanah Papua,”ujarnya.

Dia menjelaskan, dengan ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut maka menentukan pilihan untuk memajukan tanah Papua.

“Oleh sebab itu, mari manfaatkan momentum Pemilu dengan sebaik-baiknya dengan menumbuhkan semangat untuk menjemput kesejahteraan,”katanya lagi.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan pihaknya telah menggelar berbagai kegiatan dalam rangka cooling system 2023-2024 berupa KKR di beberapa Kabupaten dan Kota, Doa Lintas Agama, Jumat dan Minggu berkah dimana kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun persatuan dan kesatuan .

"Selain itu, kegiatan ini dilakukan agar Pemilu dapat berjalan dengan damai, sejuk, tidak terjadi polarisasi, tidak ada berita hoaks dan isu sara serta berbagai bentuk aksi yang black campaign," katanya.